Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Penunjukan Lima Deputi Luhut Binsar Panjaitan

Kompas.com - 02/04/2015, 14:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Purbaya, pembisik ekonomi Jokowi

KOMPAS.com/Sabrina Asril Deputi III Staf Kepresidenan Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis yang juga dilantik hari ini oleh Luhut. Luhut mengaku tahu tentang Purbaya dari seorang temannya.

"Katanya orang hebat. Saya ingin tahu juga hebatnya seperti apa," tutur Luhut.

Saat bertemu, Purbaya pun memaparkan data-data yang dimilikinya. Hasilnya, sebut Luhut, sangat akurat. Maka dari itu, Luhut mengaku sering mengajak Purbaya dalam pertemuan dengan World Bank dan International Monetary Fund (IMF).

Selain itu, Purbaya yang diketahui menjadi staf khusus mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, juga pernah membantu Jokowi selama pelaksanaan pemilihan presiden.

"Selama kampanye Pak Jokowi, dia yang mem-brief Pak Jokowi, dan Pak Jokowi sangat puas dengan Pak Purbaya," ucap dia.

Purbaya adalah lulusan Institut Pertanian Bogor yang mengambil gelar doktornya di bidang makro-ekonomi. Dia dikenal sebagai Kepala Danareksa Research Institute.

Eko Sulistyo, kepercayaan Jokowi

KOMPAS.com/Sabrina Asril Deputi IV Staf Kepresidenan Eko Sulistyo.

Nama lainnya yang memperkuat Kantor Staf Kepresidenan adalah Eko Sulistyo yang menjadi Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi. Luhut menyebutkan bahwa dipilihnya Eko tak lepas dari kepercayaan Presiden Joko Widodo.

"Pak Eko selalu bantu kegiatan Pak Jokowi dari waktu kegiatan di Solo sampai sekarang ini," ujar Luhut.

Eko pernah menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum Solo. Setelah tak lagi menjadi anggota KPU, Eko kemudian membantu Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan kemudian Presiden. Eko juga dipercaya sebagai salah satu orang yang menentukan lokasi blusukan yang menjadi hobi Jokowi itu.

Brigjen Andogo, eks Danrem Solo

KOMPAS.com/Sabrina Asril Deputi V Staf Kepresidenan Brigjen Andogo

Deputi V yang menangani bidang analisis data dan informasi strategis dipegang oleh Brigjen Andogo Wiradi. Andogo pernah menjadi Kasdam I Bukit Barisan dan akhirnya dimutasi menjadi tenaga ahli Pengkaji Bidang Geografi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas).

Pelantikan Andogo ini masih belum dilakukan. Menurut Luhut, masih ada persoalan administrasi yang harus diselesaikan. Namun, Luhut menceritakan bahwa dirinya sudah mengenal Andogo sejak lama.

"Ini adalah jenderal yang dari kecil bersama saya di Kopassus dan pernah juga di DOM (Daerah Operasi Militer) di Timor Timur, Aceh, Papua," ucap dia.

Andogo menuturkan, awalnya Luhut menyerahkan empat nama kepada Presiden. "Pak Jokowi kemudian bilang Pak Andogo saja. Kebetulan saya pernah menjadi Danrem di Solo saat beliau jadi Wali Kota," ucap Andogo.

Program prioritas

Dengan diperkuat kelima deputi ini, Luhut yakin timnya akan bisa membantu program-program prioritas yang dicanangkan pemerintah. Terlebih lagi, sebut dia, sudah ada dua staf khusus yang membantunya dalam berbagai kegiatan.

Dua staf khusus yang juga dilantik hari ini adalah Lambock V Nahattands (mantan Sekretaris Mensesneg Sudi Silalahi) dan Atmadji Sumarkidjo (mantan jurnalis).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com