"Saya tidak bisa menyebut satu per satu, tetapi Agung Laksono itu bertanggung jawab dengan kekacauan Golkar melalui Munas Ancol," ujarnya.
Sekretaris Fraksi Golkar di DPR, Bambang Soesatyo, menuturkan, kesaksian Slamet merupakan bentuk kegelisahan kader Golkar atas konflik internal yang melanda partainya. Bambang menyebut masih banyak peserta Munas Jakarta yang siap memberi kesaksian, khususnya pihak keluarga yang merasa dirugikan karena ada anggota keluarganya yang sudah meninggal tetapi namanya dicatut sebagai peserta Munas Jakarta.
Semua kesaksian, kata Bambang, akan diungkapkan juga kepada Bareskrim Polri untuk membongkar skandal pemalsuan dokumen yang dilakukan kubu Agung Laksono. Bambang mengklaim penyidik Bareskrim juga telah menemukan sejumlah bukti pemalsuan dokumen tersebut dari peserta Munas Jakarta di beberapa daerah.
"Masih banyak 'Slamet-Slamet' yang lain. Ada pihak keluarga yang keluarganya sudah meninggal tetapi masih dipakai namanya sebagai pemberi mandat peserta munas," ucap Bambang.
Agung Laksono membantah
Ketika dikonfirmasi dalam berbagai kesempatan, kubu Agung Laksono selalu membantah terjadinya bagi-bagi uang dan pemalsuan dokumen surat mandat dalam Munas Jakarta. Pimpinan dan pengurus Golkar hasil Munas Jakarta mengaku tidak khawatir dilaporkan ke polisi dan siap mematahkan semua tuduhan tersebut.
"Saya kira itu hak orang untuk melapor. Tapi, lebih baik diselesaikan di internal. Orang mau melapor ya silakan, kita akan taat hukum," kata Agung Laksono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.