Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Kampanyekan Lawan Teroris

Kompas.com - 20/03/2015, 10:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyarankan kepada pemerintah Indonesia untuk mengkampanyekan tindakan-tindakan melawan teroris melalui berbagai media.

"Pemerintah harusnya memberi edukasi kepada masyarakat melalui media-media terkait bentuk perlawanan terhadap teroris," kata Hendri Satrio di Jakarta, Jumat (20/3/2015), seperti dikutip Antara.

Ia menjelaskan, bentuk perlawanan tidak harus ditunjukkan dengan bentuk kekerasan, tetapi cukup dengan edukasi pemberitaan. (baca: TB Hasanuddin: Ada 514 WNI Gabung dengan ISIS, Empat Tewas)

"Jangan sampai berita teroris menjadi cerita atau kisah yang menyenangkan untuk diikuti bagi masyarakat," tuturnya.

Kesan teroris adalah bentuk perjuangan yang dilakukan oleh sebagian orang harus dihilangkan. Bentuk komunikasi-komunikasi seperti itu bisa memancing rasa penasaran masyarakat.

"Kalau didiamkan saja, cerita kronologis-kronologis itu bisa menjadi menarik minat masyarakat, bisa bahaya," ujar Hendri. (baca: Ini Identitas 16 WNI yang Ditahan di Turki)

Ia berharap, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa menanggalkan pesan-pesan tersirat dari teroris yang banyak beredar di media-media sosial dan berita lokal.

"Kemenkominfo harusnya sudah peka lah untuk hal seperti ini, jangan hanya diam saja dan cuma memblokir situs porno, tapi gerakan-gerakan yang mengarah pada teroris lewat media harus tersaring," katanya.

Ia berharap, penanggulangan teroris ini dilakukan melalui edukasi yang benar kepada masyarakat, dan Kemenkominfo bersama Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) harus merumuskan cara-cara komunikasi yang baik kepada masyarakat melalui media.

"Parameternya harus jelas, agar edukasi bisa sampai kepada masyarakat, misalnya blokir informasi yang bertujuan persuasif dan propaganda dari pihak asing untuk ajakan jihad," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com