Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Kantong Pengikut ISIS di Lima Provinsi

Kompas.com - 17/03/2015, 12:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Polri mengawasi pergerakan para pengikut atau simpatisan ISIS di Indonesia. Ada lima provinsi yang diduga menjadi tempat pergerakan mereka. Polri menguatkan program deradikalisasi di lima provinsi tersebut untuk mencegah penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

"Kantong ISIS tidak hanya di Poso (Sulawesi Tengah). Tapi ada daerah lain, ada Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan," ujar Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti di Mabes Polri Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Calon Kapolri tersebut membantah Polri kecolongan atas pergerakan kelompok ISIS di Indonesia. Pelarangan aktivitas kelompok tersebut dimulai sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. (baca: Warga Negara Indonesia "Mudah" Gabung dengan ISIS)

Menurut Badrodin, pihaknya tidak dapat melakukan penindakan terhadap mereka jika tidak melanggar undang-undang.

"Ada yang kami identifikasi kegiatan dengan senjata, kami jerat dengan undang-undang antiteror dan KUHP. Sementara yang tidak ada unsur pelanggaran, tidak dapat kami tindak," ujar dia. (baca: Wakapolri: Donatur ISIS di Indonesia Biayai Orang-orang seperti Abu Jandal)

Hingga saat ini, lanjut Badrodin, pihaknya terus melakukan program pencegahan agar penyebaran paham ISIS tidak meluas. Salah satunya dengan menggandeng para ulama dan instansi lain, khususnya di lima provinsi tersebut.

"Ada operasi yang sifatnya kontraradikal dan deradikalisasi. Ini kita tujukan kepada orang-orang yang sudah kita identifikasi sebagai pendukung ISIS," ujar Badrodin. (baca: Soal WNI Diduga Gabung ISIS, Polri Kirim Tim ke Turki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com