"Kita bukan diobok-obok pemerintah. Penguasa bapak presiden (Jokowi) orangnya demokratis yang dipilih dalam proses demokratis. Yang mengobok-obok kita (Golkar) adalah oknum, oknum penguasa, karena oknum penguasa, kita wajib melawan itu, tidak boleh kita biarkan ketidakadilan," kata Nurdin Halid, Denpasar, Bali, Minggu (15/3/2015).
Mantan Ketua PSSI ini juga menegaskan bahwa mengajak kader Golkar pendukung Munas Bali untuk melawan ketidakadilan yang dirasa oleh mereka. Dia juga menyampaikan di hadapan kader Golkar Bali bahwa demokrasi di Indonesia tidak boleh dibangun di atas kepentingan politik yang meninggalkan norma-norma hukum.
"Negeri ini demokrasinya tidak boleh dibangun di atas kepentingan politik kekuasaan. Negeri ini harus dibangun oleh tatanan norma-norma hukum yang berlaku," tegasnya.
Nurdin Halid mengaku telah menyiapkan diri untuk melegalkan kepengurusan partai hasil Munas Bali yang menetapkan Aburizal Bakri senagi Ketua Umum. Jika dalam upayanya tidak berhasil mendapat pengakuan pemerintah maka akan dilakukan Munas Luar Biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.