NUSA DUA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyayangkan ada pengurus dari kubu Hatta Rajasa yang ingin mundur dari kepengurusan. Seharusnya, kata dia, tidak perlu ada kader yang mundur hanya karena persaingan memperebutkan kursi ketua umum.
"Nanti kita ajak ngomong dulu. Kamu jangan manas-manasin orang," kata Zulkifli di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (2/3/2015) siang.
Zulkifli mengaku mengerti bagaimana perasaan sedih pendukung Hatta yang kalah dalam persaingan. Namun, rasa sedih itu harusnya tidak dipendam terlalu lama dan akhirnya berdampak negatif terhadap keutuhan PAN.
"Yang bergembira enggak boleh berlebihan dan yang sedih jangan lama-lama. Karena kongres sudah selesai. The game is over. Mari bersatu kembali untuk membesarkan partai kita," ucap Zulkifli.
Dia memastikan tidak akan ada satu pun kader pendukung Hatta yang dibuang dari kepengurusan DPP. Tidak ada pula pendukung Hatta yang akan dirotasi dari posisi strategis di fraksi DPR.
"Tidak ada copot-mencopot. Tidak ada pindah-pindahan. Semua aman," ucap Ketua MPR itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo memutuskan untuk mundur dari dunia politik praktis sekalipun ia ditawari oleh Ketua Umum PAN yang baru, Zulkifli Hasan, untuk menjadi pengurus di DPP PAN. (Baca: Hatta Rajasa Kalah, Dradjad Wibowo Enggan Masuk Kepengurusan PAN)
"Kalau Hatta terpilih, saya bantu Bang Hatta mengurus partai. Kalau yang terpilih Bang Zul, saya akan istirahat mengurus partai politik praktis, tapi tetap di politik," kata Dradjad di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Senin pagi.
Adapun Tjatur Sapto Edy mempertimbangkan untuk mundur dari Ketua Fraksi PAN di DPR. "(Saya) merenungkan untuk mundur sebagai ketua fraksi," ujar Tjatur. (Baca: Setelah Dradjad, Kini Tjatur Sapto Edy Ingin Mundur)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.