Independensi Jokowi dalam kasus pemilihan Kapolri jelas dilihat rakyat Indonesia. Benarkah Presiden tidak menjadi boneka partai ataukah Presiden adalah pelayan rakyat Indonesia menjadi terang benderang. Sekarang kita mengetahui Presiden Jokowi telah berani mengambil sikap dan tindakan politik yang merdeka dengan tidak menetapkan BG sebagai Kapolri usulan bos partai.
Marwah politik Jokowi masih akan diuji dan akan dilihat rakyat pemilih dalam hal ketegasan, kecepatan, kesederhanaan, dan kejujuran. Marwah politik Jokowi benar-benar ditunggu publik. Mampukah Presiden Jokowi menunjukkan bahwa dirinya benar adanya presiden yang cepat bertindak sebagaimana citra yang selama ini dipigurakan kepada publik seperti ketika ia menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta? Juga apakah benar sikap sederhana dan jujur itu tetap terjaga dan berimbas pada kabinet dan pejabat di bawahnya?
Jika Presiden Jokowi mampu membuktikan sikap cepat, tegas, sederhana, dan jujur tersebut bukan hanya pada dirinya, melainkan juga pada para pejabat di bawahnya, marwah politik Jokowi benar-benar akan terjaga. Namun, jika nanti di tengah jalan Presiden Jokowi ternyata kembali tidak tegas, lambat, dan tidak menindak pejabat di bawahnya yang tersangka kasus korupsi dan bergelimang harta dengan jalan tidak dibenarkan secara hukum, Presiden Jokowi kembali tersandera oleh kekuatan "politisi rabun ayam" yang tidak memiliki visi membangun bangsa ini untuk lebih baik dan menyejahterakan rakyat.
Kita kembali harus ingatkan bahwa Presiden Jokowi adalah dipilih rakyat oleh karena itu harus mengutamakan rakyat, bukan mengutamakan partai sekalipun partai telah mengusungnya menjadi capres pada Pilpres 2014. Jokowi harus benar-benar memercayai bahwa marwah politik yang dimiliki itu karena rakyat, bukan karena parpol. Presiden Jokowi boleh ditinggalkan parpol yang mengusung, tetapi bukan untuk ditinggalkan rakyat yang telah memilihnya.
Presiden harus segera turun tangan jika ada masalah bangsa yang melanda, jangan dibiarkan berlarut sehingga bangsa ini semakin kusut. Jokowi harus juga tegas dalam bersikap sekalipun berisiko tak populer di hadapan parpol. Presiden harus buktikan bahwa dirinya pilihan rakyat, bukan sekadar petugas partai.
Zuly Qodir
Sosiolog Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Peneliti Indostrategi Jakarta