Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Johan Budi Saat Ditunjuk Wapres Jusuf Kalla Menjadi Pimpinan KPK

Kompas.com - 19/02/2015, 06:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengaku tidak menyangka saat mengetahui dirinya ditunjuk sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK. Ia mengatakan, pada hari Presiden Joko Widodo mengumumkan pengangkatan pimpinan sementara KPK, ia mendapati 53 panggilan tak terjawab di telepon genggamnya.

Rabu (18/2/2015) siang, sekitar pukul 13.00 WIB, Johan terbangun karena menyadari telepon genggamnya tak hentinya bergetar, tanda seseorang menghubunginya. Akhirnya, pada panggilan kesekian kalinya, Johan menjawab sambungan telepon tersebut.

"Saya dihubungi ajudan Presiden sekitar pukul 1 siang (13.00), menyampaikan bahwa Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) ingin bicara," ujar Johan saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/2/2015) dini hari.

Setelah itu, kata Johan, ajudan itu menyerahkan telepon kepada Kalla dan berbicara langsung dengannya. Ia mengatakan, saat itu pembicaraan antara ia dan Kalla terjadi cukup singkat.

"Pak JK bilang, 'Nih Pak Johan dari pagi dikontak tidak bisa. Saya bilang, 'Maaf Pak, pukul 5 (pagi) dari kantor, pukul 6 baru tidur. Ada apa Pak?'" kata Johan menirukan perbincangannya.

Kalla, lanjut Johan, menanyakan kesediaannya menjadi pimpinan sementara KPK. Johan mengaku kaget diajukan pertanyaan seperti itu. Ia sama sekali tidak menyangka dan terkejut ditunjuk jadi plt pimpinan KPK. "Saya bilang, 'Untuk lembaga ini, saya siap Pak,'" kata dia.

Setelah sambungan telepon diputus, Johan langsung mengecek telepon genggamnya dan terkejut begitu mendapati 53 panggilan tak terjawab dari banyak orang serta sejumlah pesan singkat dari ajudan Presiden dan pegawai kantor KPK. Ia mengatakan, salah satu panggilan tak terjawab berasal dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Sekitar pukul 14.20 WIB, Jokowi mengadakan konferensi pers di Istana Negara dan memutuskan pemberhentian sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena telah ditetapkan sebagai tersangka. Dengan demikian, Jokowi mengeluarkan surat Keputusan Presiden untuk mengangkat tiga pimpinan sementara KPK yang mengisi kekosongan kursi komisioner, yaitu Johan Budi, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, dan akademisi Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji.

Selain itu, Jokowi juga menunjuk Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon kepla Polri untuk menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang batal dilantik karena dijadikan tersangka oleh KPK.

Johan mengatakan, ia masih berada di jalan menuju kantornya saat Jokowi mengumumkan Keppres tersebut. Ia lantas mendengarkan siaran konferensi pers tersebut melalui radio setibanya di Gedung KPK. Johan mengatakan, ada ucapan yang meninggalkan kesan padanya dalam pernyataan singkat Jokowi. Jokowi, kata dia, berharap hubungan KPK dengan Polri dapat diperbaiki setelah Badrodin dilantik menjadi kepala Polri.

"Ini dalam maknanya. Ada hal yang nanti saya optimistis akan selesai. Saya yakin Jokowi putuskan yang terbaik," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com