Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PPP Sarankan Jokowi Segera Buat Perppu untuk Gantikan Tiga Pimpinan KPK

Kompas.com - 17/02/2015, 16:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menyarankan Presiden Joko Widodo segera menunjuk pengganti tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal itu menyusul ditetapkannya dua pucuk pimpinan KPK sebagai tersangka.

Arsul menjelaskan, penunjukkan itu dapat dilakukan melalui pembentukan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait pimpinan KPK. Saat ini, keberadaan perppu itu penting mengingat jumlah pimpinan KPK hanya tinggal dua.

"Presiden sebaiknya segera keluarkan keppres setelah itu membentuk perppu untuk menunjuk sekaligus tiga pimpinan sementara," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Selasa (17/2/2015).

Untuk diketahui, dua pimpinan KPK yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Abraham menjadi tersangka atas kasus dugaan pemalsuan dokumen. Sementara Bambang menjadi tersangka atas kasus dugaan memerintahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahakamah Konstitusi.

Sesuai UU KPK kedua orang itu harus mengundurkan diri sementara waktu. Sementara itu, Wakil Ketua KPK Buysro Muqoddas telah habis masa jabatannya pada tahun lalu. Tinggal Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja saja yang hingga kini belum memiliki status hukum.

Anggota Komisi III itu mengatakan, dengan hanya dipimpin oleh dua orang saja, KPK terancam lemah. Untuk itu, presiden perlu menunjuk orang-orang kuat yang memang memiliki komitmen tinggi dan pengalaman dalam hal pemberantasan korupsi. Ia pun menyarankan agar Jokowi menunjuk sejumlah mantan petinggi KPK untuk menjadi pengganti ketiga orang itu.

"Tiga komisioner sementara dalam bentuk perppu. Yang ditunjuk haruslah orang-orang yang kuat," katanya.

Sementara itu, Arsul tak menyarankan, Jokowi membentuk panitia seleksi untuk mencari pengganti ketiga orang itu. Menurut dia, pembentukan pansel memerlukan waktu yang lama. Belum lagi, kinerja pansel untuk menyiapkan pengganti pimpinan KPK juga akan memakan waktu lama.

"Kalau pansel butuh waktu dua bulan untuk sampai proses ke DPR. Paling bagus perppu saja dulu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Diminta Segera Tangkap 4 Bandar Besar Judi 'Online' yang Sudah Terdeteksi

Polri Diminta Segera Tangkap 4 Bandar Besar Judi "Online" yang Sudah Terdeteksi

Nasional
Pemerintah Pasrah Data PDN Diretas, Pengamat: Tak Bisa, Harus 'Do Something'

Pemerintah Pasrah Data PDN Diretas, Pengamat: Tak Bisa, Harus "Do Something"

Nasional
Mendagri Bakal Sanksi Kepala Daerah yang Terlibat Judi Online

Mendagri Bakal Sanksi Kepala Daerah yang Terlibat Judi Online

Nasional
Kontras Sebut Hanya 2 dari 11 Rekomendasi TPPHAM yang Dieksekusi Pemerintah

Kontras Sebut Hanya 2 dari 11 Rekomendasi TPPHAM yang Dieksekusi Pemerintah

Nasional
Jaksa Agung Terbitkan Edaran Larang Jajarannya Main Judi 'Online'

Jaksa Agung Terbitkan Edaran Larang Jajarannya Main Judi "Online"

Nasional
Kejagung Ajukan Banding Vonis Achsanul Qosasi di Kasus Korupsi BTS

Kejagung Ajukan Banding Vonis Achsanul Qosasi di Kasus Korupsi BTS

Nasional
Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Demokrat: Kita Harus Sambut Baik

Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Demokrat: Kita Harus Sambut Baik

Nasional
Demokrat Anggap Ridwan Kamil Cocok Masuk Jakarta, Ungkit Jokowi dari Solo

Demokrat Anggap Ridwan Kamil Cocok Masuk Jakarta, Ungkit Jokowi dari Solo

Nasional
Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Nasional
PDN Kena 'Ransomware', Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

PDN Kena "Ransomware", Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

Nasional
Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Nasional
PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

Nasional
Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com