Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Widjajanto Sebut Abraham Tukang Tawuran dan Suka Berkelahi

Kompas.com - 16/02/2015, 15:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dikenal suka berkelahi semasa kecil. Abraham juga disebut gemar tawuran saat masih duduk di bangku sekolah.

Hal itu diungkapkan oleh mantan Koordinator Tim 11 Andi Widjajanto saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR RI, Senin (16/2/2015). Menurut Andi, kebiasaan Abraham itu diketahui setelah ada pengecekan latar belakang Abraham melalui istri dan ibunya.

"(Abraham) waktu sekolah tukang tawuran, suka berkelahi," kata Andi di hadapan anggota Komisi III di Kompleks Gedung Parlemen.

Menurut Andi, pengecekan terhadap profil Abraham dilakukan karena nama Abraham masuk dalam bursa calon wakil presiden Joko Widodo yang digadang PDI Perjuangan jelang Pemilu Presiden 2014. Setidaknya, ada 100 nama yang diseleksi Tim 11. Jumlah itu mengerucut menjadi tujuh nama, di antaranya adalah Abraham dan Jusuf Kalla.

Menurut Andi, Tim 11 yang dibentuk Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 2013 tidak dapat melakukan pengecekan langsung terhadap Abraham. Hal itu disebabkan posisi Abraham sebagai Ketua KPK. Lain halnya dengan Jusuf Kalla, yang saat itu tidak memiliki posisi strategis.

"Akhirnya Tim 11 mencoba mencari data sekunder (melalui ibu dan istrinya)," ujar Andi yang kini menjadi Sekretaris Kabinet.

Pada rapat dengan Komisi III DPR pekan lalu, Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, setidaknya ada enam pertemuan yang dilakukan Abraham untuk memuluskan rencananya menjadi cawapres bagi Jokowi. Salah satu dari enam pertemuan Abraham itu dilakukan bersama Andi Widjajanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com