Menurut Dillon, sejak 10 tahun lalu, memang sudah diketahui KPK akan selalu menjadi incaran para koruptor. "Jadi apa yang kita lihat sekarang, sudah kita ketahui 10 tahun lalu. Kami sadari kekuatan koruptor tidak akan membiarkan KPK berhasil," ujar Dillon dalam acara deklarasi gerakan "Berjamaah Lawan Korupsi" di kantor PP Muhammadiyah, Minggu (8/2/2015).
Dia menuturkan, dengan kondisi itu, seharusnya gerakan moral mulai dikedepankan. Dillon bercerita sejak awal keberadaan, KPK disokong oleh keinginan dari masyarakat. Masyarakat, ketika itu bahkan sampai rela menyerahkan uangnya untuk operasional KPK.
"Kenapa sejak awal HS Dillon arahkan begitu banyak uang untuk mendirikan KPK? Kenapa pada enam bulan pertama, kita berpegangan tangan penuhi semua kebutuhan KPK? Karena perlu diingat korupsi mencuri dari orang miskin, bukan orang kaya makanya kenapa saya akhirnya bela!" kata pria keturunan India tetapi lahir di Medan, Sumatera Utara itu.
Maka dari itu, Dillon mengaku sudah bertemu dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif agar bisa membantu KPK yang kini juga tengah terancam kondisinya oleh serangan koruptor.
Dia pun melanjutkan semangat membela KPK ini perlu ditularkan kepada seluruh pemuda Muhammadiyah. Hari ini, sejumlah tokoh hadir dalam acara deklarasi gerakan "Berjamaah Lawan Koruptor" yang diprakarsai oleh PP Pemuda Muhammadiyah dan Indonesia Corruption Watch.
Mereka yang hadir yakni Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Aktivis ICW Ade Irawan, aktivis HAM Usman Hamid, HS Dillon, dan juga Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Daniel Ansar Simanjuntak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.