"Akan diselidiki oleh Propam Polri," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Menurut Badrodin, pernyataan Budi Waseso layak ditindaklanjuti agar tak menjadi fitnah. "Kalau dugaan saja malah menimbulkan fitnah. Jadi, harus ditindaklanjuti dengan aksi penyelidikan," ujar dia.
Badrodin menyebutkan, tim penyelidik mulai bekerja setelah Budi Waseso melontarkan pernyataan itu di media massa. Namun, ia belum mendapatkan hasil penyelidikan tersebut dan siapa pengkhianat yang dimaksud.
"Belum tahu siapa. Kita tunggu saja," kata Badrodin.
Tudingan adanya pengkhianat di internal Polri dilontarkan Budi pada Selasa (20/1/2015) kemarin. Budi mengaku siap dan loyal terhadap Polri dan tidak akan menjadi pengkhianat. Namun, dia tak menjelaskan apa dan siapa yang dimaksud sebagai pengkhianat.
"Saya ini pejuang, pengabdi, jadi penugasan saya di sisi Polri akan saya abdikan sampai selesai. Insya Allah tidak mencederai organisasi Polri yang membesarkan saya, yang menghidupkan saya. Saya tidak akan jadi pengkhianat bagi Tribrata ini. Saya yakin ini," ujar Budi.
Ketika ditanya apakah "pengkhianat" yang dimaksud adalah anggota Polri, Budi mengatakan bahwa ada pengkhianatan di internal Polri dan akan diselesaikan secara internal.
Budi Waseso ditunjuk menggantikan Komjen Suhardi Alius sebagai Kabareskrim. Pergantian ini terkesan mendadak dan ditutup-tutupi. Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie menyebutkan, mutasi itu hanya untuk penyegaran institusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.