Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Mayoritas Konstituen KIH dan KMP Tak Ingin Jokowi Ditekan Lantik Budi

Kompas.com - 20/01/2015, 16:47 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukan konstituen dan pemilih partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), sama-sama tidak menginginkan partai pendukung pemerintah menekan Presiden Joko Widodo untuk melantik Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

"Rata-rata pemilih partai di dalam KIH dan KMP hanya di bawah 30 persen yang ingin politisi KIH menekan Jokowi untuk tetap melantik Budi yang sudah menjadi tersangka (korupsi)," ujar peneliti LSI Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei, di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015).

Berikut hasil survei yang dilakukan LSI:

Konstituen PDI-P: Sebanyak 28,20 persen responden tetap ingin KIH menekan Jokowi dan 60,30 persen responden tidak ingin Jokowi ditekan. Sebanyak 11,50 persen tidak menjawab.

Konstituen PKB: Sebanyak 23,65 persen tetap ingin KIH menekan Jokowi dan 68,42 persen memilih tidak ingin Jokowi ditekan. Sebanyak 7,93 persen tidak menjawab.

Konstituen Partai Nasdem: Sebanyak 34,16 persen ingin KIH menekan Jokowi dan 54,73 persen tidak ingin Jokowi ditekan. Sebanyak 11,11 persen responden lain memilih tidak menjawab.

Konstituen Hanura: Sebanyak 5,62 persen mendukung KIH untuk menekan Jokowi dan 87,76 persen menginginkan agar KIH tidak menekan Jokowi. Sebanyak 6,62 persen tidak menjawab.

Konstituen Partai Golkar: Sebanyak 22,86 persen meminta KIH tetap menekan Jokowi dan 66,67 persen meminta agar KIH tidak menekan. Sementara, 10,47 persen memilih tidak menjawab.

Konstituen PAN: Sebanyak 11,51 persen meminta KIH tetap menekan Jokowi dan 83,13 persen ingin agar KIH tidak menekan Jokowi. Sebanyak 5,36 persen tidak menjawab.

Konstituen PKS: Sebanyak 17,92 persen meminta agar KIH menekan Jokowi dan 74,51 persen ingin agar KIH tidak menekan Jokowi. Sebanyak 7,57 persen lainnya tidak menjawab.

Konstituen PPP: Sebanyak 4,21 persen meminta KIH untuk menekan Jokowi dan 85,32 persen ingin agar Jokowi tidak ditekan. Sebanyak 10,47 persen tidak menjawab.

Konstituen Gerindra: Sebanyak 23,81 persen ingin agar KIH menekan Jokowi dan 69,57 persen meminta agar KIH tidak menekan Jokowi. Sebanyak 6,62 persen tidak menjawab.

Berdasarkan hasil survei, hanya Demokrat yang mayoritas pendukungnya ingin KIH menekan Jokowi untuk tetap melantik Budi sebagai Kapolri. Sebanyak 60,95 persen ingin agar KIH menekan Jokowi dan 33,33 persen menginginkan agar KIH tidak menekan Jokowi. Sebanyak 5,72 persen memilih tidak menjawab.

LSI melakukan pengumpulan data terhadap 1200 responden di 33 provinsi pada 17-18 Januari 2015, melalui perangkat aplikasi yang dihubungkan melalui ponsel pintar. Penelitian menggunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kesalahan mencapai 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com