Beberapa awak media akhirnya mundur setelah mendengar peringatan dari Rasyid. Pengamanan tambahan juga diberikan berupa tali yang dicantolkan ke bagian pelampung saya.
Namun, perasaan takut dan deg-degan tetap ada karena angin yang kencang membuat anak tangga bergoyang cukup kuat ke kiri dan kanan. Setelah mencapai anak tangga bagian bawah, saya juga harus sedikit meloncat kecil perahu karet karena ombak yang kencang membuat perahu tersebut tidak bisa diam di tempatnya.
Untungnya, salah satu penyelam sudah siap untuk menyambut saya yang hampir terpeleset di perahu karet. Turun-naik anak tangga dari kayu dan terombang-ambing di lautan ombak dengan perahu karet tentunya hanya sebagian kecil rintangan yang harus dilalui penyelam setelah menyelam ke dalam air.
Perjuangan penyelam
Dua rintangan yang sudah saya lewati seakan terbayarkan saat saya menjejakkan kaki ke kapal Crest Onyx. Saat saya menginjakkan kaki di anak tangga, cukup terasa bahwa tangga ini sebenarnya kokoh dan aman. Selama berpegangan kuat ke tali dan tidak terlepas, maka saya tidak akan jatuh ke air.
Bangkai ekor pesawat AirAsia sepanjang 7 meter bisa saya lihat dan saya ambil gambarnya dengan jelas. Saat melihat ekor itu, terlintas pula perjuangan para penyelam yang tidak hanya menemukan, tetapi juga berhasil mengangkat ekor pesawat itu. Meskipun demikian, keberadaan black box atau kotak hitam di ekor pesawat itu masih dipertanyakan.
"Begitu pesawat itu terangkat, wah legalah rasanya. Kita di perahu karet langsung pelukan, terharu akhirnya berhasil juga," cerita Kapten Wido Dwi, Komandan Tim Kopaska.
"Rasanya beda kalau Panglima TNI langsung yang mengunjungi," ujarnya.
Panglima ikut merasakan
Moeldoko yang juga naik perahu karet dari KRI Banda Aceh ke kapal Crest Onyx rupanya ikut merasakan bagaimana prajuritnya sudah bekerja keras dalam operasi SAR ini.
Dia akhirnya mengerti penyelaman tidak bisa dilakukan dengan mudah.
"Saya merasakan apa yang dilakukan prajurit melewati rintangan. Saya coba dari Banda Aceh ke Crest Onyx, ombaknya luar biasa," ujar Moeldoko, masih dengan bajunya yang basah terhantam ombak.
Moeldoko pun berterima kasih kepada seluruh tim, khususnya kepada para penyelam. Moeldoko menjanjikan mereka akan mendapat kenaikan pangkat.
"Saya atas nama negara memberikan kenaikan pangkat kepada kalian semuanya, kerja kalian luar biasa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.