Dua lainnya, yang ada di KRI Hasanuddin dan KRI Yos Sudarso dievakuasi pada Rabu malam dengan menumpang sebuah kapal jenis Tug Boat milik warga sekitar.
Semula, anggota Komando Pasukan Khusus dari KRI Banda Aceh akan diterjunkan untuk mengawal jenazah. Namun, proses berpindahnya anggota kopaska dari KRI Banda Aceh ke Tug Boat tersebut sulit dilakukan karena kencangnya angin dan gelombang.
Dua jenazah itu akhirnya dibawa warga tanpa pengawalan dari tim SAR, namun tetap berhasil sampai ke tujuan. Adapun dua jenazah lainnya, yakni dari KRI Bung Tomo dan Kapal Malaysia KD Lekir, dievakuasi menggunakan helikopter yang ada di KRI Banda Aceh, Kamis pagi ini. Dua jenazah itu terlebih dahulu dipindahkan ke KRI Banda Aceh sebelum diterbangkan ke pangkalan Bun.
Proses pemindahan jenazah dari speed boat ke KRI Banda Aceh dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kondisi jenazah yang sangat rentan. Saat didekati, sudah tercium bau yang cukup menyengat dari kantong mayat yang berwarna hitam dan hijau itu.
Setelah semua jenazah berhasil dievakuasi, maka tugas KRI Banda Aceh dan kapal-kapal lainnya akan kembali difokuskan ke pencarian lanjutan. Rencananya, akan diterjunkan pasukan penyelam di lokasi jatuhnya kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.