Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari bak "Terdampar" di Kapal Pencari AirAsia QZ8501 hingga Titik Terang Pertama

Kompas.com - 31/12/2014, 15:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

MANGGAR, KOMPAS.com — Minggu (28/12/2014) pukul 10.00 WIB. Dalam running text salah satu stasiun televisi swasta tertulis, "Pesawat AirAsia Rute Surabaya-Singapura Hilang Kontak dengan Menara ATC". Potongan pendek peristiwa ini mengawali sebuah "misi" pencarian ke tengah lautan.

Dalam hitungan menit dan jam, semua peristiwa berkelebat. Kementerian Perhubungan mengonfirmasi kabar tersebut. Direktur Angkutan Udara Kemenhub Djoko Murjatmojo langsung menggelar konferensi pers soal hal itu di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Minggu siang.

Kami, para wartawan, juga langsung bak anai-anai yang disebar ke sejumlah lokasi, dari Surabaya sampai Belitung. Saya yang berbasis penugasan di Jakarta mendapat tugas untuk ikut tim khusus dari Badan SAR Nasional untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura tersebut.

Perkiraan awal Basarnas berdasarkan data komunikasi terakhir dan prakiraan cuaca, pesawat berada di perairan Belitung. Koordinat awal yang menjadi tujuan pencarian adalah 03.22.46 Lintang Selatan (LS) dan 108.50.07 Bujur Timur (BT).

Lima kapal Basarnas bertolak ke kawasan tersebut. Saya ikut Kapal Negara 224 (KN 224), yang angkat sauh dari Dermaga Kalijabat, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu selepas ashar. Hingga 12 jam ke depan, hanya ada air laut di depan mata kami.

Di atas kapal

Bagi anggota tim Basarnas, perjalanan setengah hari penuh tersebut bukan persoalan besar. Namun, bagi kami para wartawan—terutama yang baru mengikuti peliputan semacam ini—beragam persoalan langsung menjadi tantangan. Tak ada tempat untuk berbelok dari tujuan, tentu saja.

Dua belas jam terombang-ambing di laut bagi kami adalah sebuah cerita baru. Terlebih lagi, kebanyakan dari kami yang ikut dalam misi ini berangkat tanpa persiapan. Bahkan, beberapa wartawan pun tak sempat untuk sekadar membawa baju ganti, apalagi makanan.

BANGKA POS / RESHA JUHARI Anggota Basarnas Bangka Belitung meneropong ke arah perairan Belitung Timur di atas Rescue Boat 201 Basarnas, Senin (29/12/2014). Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dimulai dari pulau terdekat dari Manggar yaitu Pulau Tepi dan Pulau Lung yang jaraknya sekitar 56 mil.

Ayunan kapal yang berusaha menunggangi gelombang tinggi di sepanjang perjalanan menuju perairan Belitung Timur seketika menghadirkan pusing, mual, dan muntah. Menjaga kondisi badan tetap fit di tengah serangan mabuk laut pun jadi tantangan lain ketika perbekalan termasuk bagian dari frasa "berangkat tanpa persiapan".

Selama perjalanan, kami mendapatkan makanan kaleng cepat saji. Ada tiga jenis makanan kaleng, yakni nasi goreng ayam, bubur kacang hijau, dan es buah. Kalau hanya disebut, sekilas tak ada masalah dengan makanan tersebut. Namun, coba saja menikmatinya di tengah goyangan ombak, untuk kali pertama sepanjang hidup.

Ketika malam tiba, tantangan lain datang. Ukuran kapal KN 224, yang tak begitu besar, tak menyediakan banyak tempat cukup lapang bagi semua orang untuk bersandar atau merebahkan punggung dengan nyaman.

Ada lima kamar di kapal ini. Namun, jangankan ditempati wartawan, kelima kamar itu juga tak cukup bagi 20 anggota Basarnas di kapal tersebut untuk beristirahat bersamaan. Saya dan sebagian wartawan "memutuskan" tidur di dek kapal.

Sebagian wartawan lain, yang tak kebagian tempat cukup terlindung, memakai kantong hitam untuk jenazah sebagai alas dan selimut tidur. Namun, semakin malam, angin bertambah kencang dan dingin. Baik kami yang tidur di dek bermodalkan jaket dan pakaian tertebal yang kami bawa, maupun mereka yang memilih "menyalahgunakan" kantong mayat, tetap saja menggigil.

Tiba di Belitung Timur

Kami tiba di perairan Belitung Timur, Senin (29/12/2014) pukul 04.15 WIB. Semua rasa bak "terdampar" di kapal misi pencarian pun langsung tertepis, berganti dengan semangat meliput dan harapan menemukan pesawat yang hilang itu berikut penumpang dan krunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com