Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ansor Nyatakan Siap Perang Lawan ISIS

Kompas.com - 26/12/2014, 19:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid mengaku, geram dengan pernyataan ancaman yang dikeluarkan kelompok islam garis keras ISIS. Secara tegas, ia tak akan ragu mengerahkan kekuatan Ansor untuk melawan kelompok tersebut apabila mereka mengganggu kedaulatan NKRI.

"Bagi Ansor dan NU (Nahdlatul Ulama), NKRI dan Islam rahmatan lil alamin adalah harga mati, tidak bosa ditawar-tawar. Kalau untuk NKRI kita nyatakan perang juga enggak apa-apa," tegas Nusron dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat (26/12/2014).

Dalam menyebarkan ajarannya, Nusron mengatakan, kelompok ISIS mengusung gagasan Khilafah Islamiyah. Menurut dia, gagasan tersebut tak boleh dikembangkan di belahan dunia manapun. Selain itu, ia menambahkan, tantangan yang diberikan oleh mereka mengindikasikan bahwa mereka ingin mengembangkan paham tersebut di Tanah Air.

"Statemen tantangan itu, menandakan Indonesia akan dijadikan daerah tujuan khilafah. Kita jangan sampai kecolongan," katanya.

Lebih jauh, ia mengatakan, pihaknya telah siap apabila sewaktu-waktu ISIS datang. Kendati demikian, ia tak ingin mengirimkan anggota GP Ansor ke Suriah, lokasi di mana ISIS berada, untuk melawan kelompok itu. (Baca: Kepolisian Tingkatkan Kewaspadaan Terkait Munculnya Video Ancaman ISIS)

"Kalau datang ke Indonesia, kita siap menghadapi. Kalau ke Syria buat apa? Mending kirim ke daerah bencana. Banyak pahala dan manfaatnya," katanya.

Sebelumnya beredar video di laman Youtube, yakni seorang pria dengan menggunakan bahasa Indonesia, mengancam Panglima TNI Jenderal, Polri, dan Banser. Video yang diunggah oleh akun bernama Al-Faqir Ibnu Faqir pada 24 Desember 2014 tersebut berjudul "Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser". Video tersebut berdurasi 04:01 menit.

Dalam video itu, pria berkumis dan berjanggut tersebut mengancam Panglima TNI, Polri, dan Banser, dengan mengatakan menunggu kedatangan TNI, Polri, dan Banser yang dikabarkan akan ikut memerangi ISIS. Belum diketahui identitas pria itu dan sedang berada di mana saat video itu dibuat. "Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami akan datang kepada kalian," kata pria tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com