Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan RB: Instansi yang Punya Sekolah Kedinasan Segera Audit Formasi Kebutuhan Pegawai

Kompas.com - 22/12/2014, 15:21 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi meminta instansi pemerintah yang memiliki sekolah kedinasan untuk segera melakukan audit formasi kebutuhan pegawai. Audit formasi ini merupakan bagian dari program moratorium aparatur sipil negara.

"Kita ingin menata secara menyeluruh, terpadu, dan didayagunakan, termasuk sekolah kedinasan, TNI, Polri, aparatur sipil negara," kata Yuddy di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (22/12/2014).

Ditargetkan, pada awal Januari 2015, semua instansi pemerintah yang membuka sekolah kedinasan telah melaporkan hasil audit formasi kebutuhannya kepada kementeriannya. Yuddy mengatakan, moratorium pegawai negeri dan aparatur negara ini akan disesuaikan dengan data kebutuhan yang disampaikan setiap instansi pemerintah kepada Kementerian PAN-RB tersebut.

"STPDN yang setiap tahun 2000 orang, apakah memang harus segitu? Moratorium ada yang sama sekali tidak boleh, ada yang masih boleh, batasnya sesuai formasi kebutuhannya. Akan kita lihat, misalnya Kepolisian setiap tahun berapa menerima perwiranya, lalu kebutuhannya berapa, kan harus kita lihat," papar dia.

Politisi Partai Hanura ini juga menyampaikan bahwa moratorium akan berlangsung selama lima tahun. Kendati deimikian, tambah Yuddy, kebijakan ini bukan berarti pemerintah sama sekali tidak menerima pegawai negeri sipil atau aparatur negara.

Penerimaan pegawai negeri, menurut dia, tetap bisa dilakukan asalkan sesuai dengan kebutuhan dan melalui seleksi ketat.

"Seleksi yang sangat ketat sesuai dengan yang betul-betul dibutuhkan. Fokus kita di sektor agraria, kemaritiman, infrastruktur, kalau di suatu daerah butuh ahli perairan ya rekrut ahli perairan, tapi kalau sekretaris ya tidak rekrut itu," ucap dia.

Mengenai pemenuhan lapangan pekerjaan terhadap angkatan kerja, Yuddy tak khawatir kebijakan moratorium mengurangi lapangan kerja. Menurut dia, lapangan kerja tak hanya berasal dari sektor pemerintahan. Yuddy menekankan pentingnya sektor privat dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

"Secara moril tanggung jawab pemerintah gerakkan roda perekonomian, ciptakan situasi kondusif, namun bukan berarti semua oang harus kerja di sektor pemerintahan karena lapangan kerja juga tanggung jawab private sector," ucap Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com