Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 600 Personel Kepolisian Diturunkan ke Lokasi Longsor Banjarnegara

Kompas.com - 15/12/2014, 14:46 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie mengatakan, Polri menurunkan 600 anggotanya untuk membantu pencarian korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Anggota Polda Jateng yang dikerahkan untuk melakukan pertolongan dan pencarian korban di Banjarnegara sekitar 600 anggota Polri," ujar Ronny melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/12/2014).

Anggota yang diturunkan tersebut merupakan gabungan dari Polda Jateng yang terdiri dari anggota Satbrimob Polda, Polres Banjarnegara, Polres Wonosobo, Polres Banyumas, dan Dalman Ditshabhara Polda Jawa Tengah.

Selain menurunkan 600 anggotanya, Polri melalui Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Putut Eko Bayuseno juga mengirimkan 13 pawang bersama staf pendukung dan anjing pelacak (K9) untuk membantu pencarian korban bencana di Banjarnegara.

"Saat ini, mereka sudah bergabung dengan 600 anggota gabungan Polda Jateng di lokasi bencana," kata Ronny.

Ronny juga mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) yang dipimpin oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jateng sudah berada di lokasi sejak bencana terjadi.

Hingga Minggu (14/12/2014) pukul 16.00 WIB, tim gabungan menemukan 32 korban tewas dalam bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 76 orang yang diduga tertimbun masih dicari.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada 32 orang yang tewas dan sudah teridentifikasi dalam bencana longsor tersebut. Ia menyebut, pihak keluarga langsung memakamkan para korban.

"Korban yang sudah teridentifikasi sudah diambil keluarga dan dimakamkan. Tim Inafis Polri masih melakukan identifikasi korban. Lebih dari 2.000 personel tim gabungan dikerahkan mencari korban longsor," kata Sutopo, kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com