Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Buku Teks di Singapura Tak Banyak Berubah Sejak 1994

Kompas.com - 13/12/2014, 15:36 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan menyampaikan, meskipun ilmu pengetahuan selalu berkembang, Pemerintah tidak harus selalu mencetak buku. Di Singapura, kata Anies, buku teksnya banyak yang tidak berubah dari 1994 hingga 2014.

"Di Singapura, buku-buku teks-nya dari 1994 hingga sekarang banyak yang tidak berubah," kata Anies dalam diskusi yang digelar SmartFM di Jakarta, Sabtu (13/12/2014).

Menurut Anies, informasi saat ini tidak hanya diperoleh siswa melalui buku. Penggagas program Indonesia Mengajar ini juga menilai pentingnya melibatkan guru dalam menyusun buku pelajaran sekolah.

Anies menginginkan agar penulisan buku bisa mengandalkan pengalaman para guru. "Di kampus buku teks dituliskan oleh seorang profesor, tapi orang kampus belum tentu bisa menulis buku teks, SD, SMP, SMA," ucap Anies.

Kendati demikian, diakui Anies, mutu guru di Indonesia belum mumpuni untuk menciptakan buku teks bagi siswa. Karena itulah Anies ingin meningkatkan kompetensi dan kualitas guru di Indonesia.

Untuk melatih guru, kata dia, diperlukan waktu cukup lama. Pelatihan guru pun dianggapnya tidak cukup jika hanya melalui seminar-seminar. "Keberhasilannya bukan dilihat dari seberapa banyak guru yang mengikuti pelatihan namun seberapa besar perubahan sekolah setelah adanya pelatihan," tutur Anies.

Atas dasar inilah ia menghentikan sementara penerapan Kurikulum 2013. Menurut Anies, guru di Indonesia cenderung belum siap untuk menjalankan kurikulum ini.

Mengenai buku-buku Kurikulum 2013 yang sudah dicetak, Anies menilai tak jadi persoalan jika buku-buku yang sudah terlanjur dicetak itu disimpan di perpustakaan terlebih dahulu. Itu pun, menurut Anies, masih banyak sekolah yang belum menerima buku kurikulum 2013.

"Pelaksanaan (kurikulum) ini baru berjalan empat bulan karena buku sampai akhir semester I saja banyak sekolah yang belum menerima dan data yang dimiliki tidak ada yang lengkap," kata dia.

Di samping itu, lanjut Anies, banyak daerah yang belum melakukan kontrak dengan penyedia buku untuk proses cetak buku Kurikulum 2013 semester depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com