Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, menengarai perubahan sikap Ical akibat posisinya sudah terjepit. Ia menilai Ical tak mendapat dukungan penuh dari KMP dan menuai banyak kritik dari publik karena menolak Perppu Pilkada.
Arie menyebutkan, setidaknya PAN menyatakan tidak sependapat dengan Golkar jika harus menolak Perppu Pilkada. Dalam konteks ini, Aburizal rela mengubah sikapnya demi menjaga keutuhan KMP. "Ical (Aburizal) sudah terpojok karena manuvernya menolak Perppu Pilkada tidak ditanggapi positif oleh KMP," ujar Arie.
Perubahan sikap Aburizal, kata Arie, merupakan manuver yang disesuaikan dengan kondisi saat itu. Misalnya, saat Aburizal menyerukan penolakan perppu di Munas Bali, hal itu dilakukan untuk menarik dukungan dari pemilik suara sah. Adapun manuvernya saat ini adalah untuk meredam potensi perpecahan di internal KMP dan menjaga kepercayaan publik pada Partai Golkar.
Namun, Arie yakin bahwa dukungan Golkar pada Perppu Pilkada tidak akan mampu mengobati kejengahan publik pada figur atau partai politik yang tidak konsisten memegang ideologi dan dengan mudah melakukan manuver politik.
"Sekarang dia mendukung Perppu Pilkada untuk me-recovery posisinya, tapi publik cenderung sudah tidak akan percaya," kata Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.