Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Tak Bersatu, 7 Calon Ketum Golkar Sulit Lawan Raksasa Aburizal"

Kompas.com - 16/11/2014, 18:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pencalonan tujuh kandidat ketua umum Partai Golkar dianggap akan sulit mengalahkan calon petahana Aburizal Bakrie apabila mereka tidak bersatu. Aburizal dianggap sangat mampu menggalang dukungan bahkan membuat skenario agar proses pemilihan dilakukan secara aklamasi.

"Mereka ini harus melawan raksasa, yang boleh dikatakan pemimpin Golkar saat ini, yaitu Aburizal Bakrie yang masih memiliki kekuatan politik yang cukup besar. Kalau calon-calon itu bertarung secara bebas melawan Aburizal, saya kira akan sulit," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti dalam diskusi di Jakarta, Minggu (16/11/2014).

Ikrar mengatakan, jika semua kubu tidak bersatu untuk melawan Aburizal, maka kekuatan justru lemah lantaran konsolidasi menjadi terpecah. Apalagi, Ikrar mengingatkan bahwa Partai Golkar adalah partai yang transaksional.

"Aburizal bukan tidak mungkin melakukan politik yang memecah belah dan mengambil kekuatan lawan-lawan politiknya dengan memberikan misalnya janji-janji politik tertentu," tutur Ikrar.

Pengamat politik dari Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi juga pesimistis dengan kekuatan yang digalang para calon ketua umum lain.

"Kalau main sendiri-sendiri, memuluskan jalan Aburizal untuk berdiri sendiri. Mau nggak mau yah bersatu, siapa yang dianggap paling potensial menang untuk melawan Aburizal," katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku bersatunya semua calon selain Aburizal sangat sulit dilakukan. Dia merasa yakin semua kandidat mampu bersaing dengan Aburizal apabila kompetisi dilakukan secara sehat.

"Kalau kompetisi sehat, kita akan dukung siapa pun yang terpilih. Tapi kalau ternyata tidak sehat, kami tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjad nanti," ancam Priyo.

Aburizal sebelumnya menyatakan siap untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar periode lima tahun ke depan. Aburizal mengaku telah mendapatkan dukungan yang cukup dari DPD I dan DPD II.

Aburizal menegaskan  tak ada skenario yang digunakan untuk memuluskan jalannya maju kembali sebagai calon ketua umum. Dia membantah isu percepatan Munas yang akan membuat calon ketua umum lainnya tak mempunyai cukup waktu untuk melakukan konsolidasi ke daerah-daerah. (baca: Aburizal Diprediksi Menang Telak di Munas Golkar)

Partai Golkar akan menyelenggarakan rapat pimpinan nasional di Yogyakarta, 17-19 November 2014. Di dalam rapimnas itu akan ditetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan Munas yang disepakati akan dilakukan pada 2015.

Selain Priyo dan Aburizal, kandidat lain yang siap maju sebagai calon ketua umum adalah Hajriyanto Y Thohari, Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, dan Agun Gunanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com