Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aburizal Boleh Maju, tetapi Jangan Pakai Cara Intimidatif"

Kompas.com - 12/11/2014, 21:11 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengharapkan peluang terbuka bagi semua kader Golkar yang ingin maju sebagai calon ketua umum DPP Partai Golkar. Menurut Priyo, tidak boleh ada yang menggunakan cara tak sehat untuk menjegal majunya calon lain pada bursa pemilihan ketua umum Partai Golkar.

"Tidak boleh ada ikhtiar yang tidak lazim di Golkar. Harus dihindarkan, ikhtiar yang tidak adil, mengada-ada, intimidatif, atau cenderung ke arah situ," kata Priyo di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/11/2014) malam.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.
Priyo mengungkapkan, AD/ART Partai Golkar mencakup aturan mengenai syarat minimal untuk maju sebagai calon ketua umum, yakni harus mendapat dukungan 30 persen dari DPD tingkat I dan II serta organisasi pendiri. Ia menolak jika ada wacana untuk mengubah aturan itu demi melanggengkan salah satu calon tertentu.

"Tidak boleh ada rancangan-rancangan lain yang bisa dinilai menjegal. Di antaranya adalah tambahan 30 persen dukungan dari Ketua DPD I karena ini tidak baik, mengada-ada, dan kita nilai untuk menjegal," ujarnya.

Mantan Wakil Ketua DPR itu mengatakan, ia mendapatkan banyak laporan dari pengurus Golkar di daerah, khususnya di Sumatera, Kalimantan, dan Maluku, bahwa ada aturan tak tertulis untuk mewajibkan dukungan bagi calon ketua umum tertentu. Bagi Priyo, hal tersebut merupakan fenomena negatif yang dapat mengancam budaya demokrasi di internal Golkar.

"Pak Aburizal sebaiknya tidak maju, dan memayungi kami saja yang lebih yunior. Akan tetapi, kalau mau maju, tidak boleh dengan cara yang tidak lazim, intimidasi, dan lain-lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com