Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margarito: Jaksa Agung Sebaiknya dari Non-Partai

Kompas.com - 01/11/2014, 10:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat Hukum Universitas Indonesia Margarito berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih jaksa agung dari kalangan profesional atau non-partai agar dapat membersihkan institusi Kejaksaan dari praktik korupsi.

"Sebaiknya profesional atau nonpartai," kata Margarito melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (31/10/2014), seperti dikutip Antara.

Margarito mengingatkan pemilihan figur jaksa agung menjadi pertaruhan Jokowi dan koalisi pendukungnya untuk memenuhi janji kampanye dalam bidang hukum.

Jaksa agung, kata dia, harus ditempati tokoh berintegritas. Ia memberi contoh Wakil Ketua Komisi Yudisial Abbas Said atau Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf.

"Muhammad Yusuf dan Abbas Said figur yang bisa dipertimbangkan oleh presiden, keduanya punya kapasitas," katanya.

Ia menjelaskan, seorang jaksa agung tidak cukup hanya pintar teori, tetapi juga harus punya pengalaman menjadi praktisi bidang hukum dan punya nyali besar dalam menyelesaikan kasus-kasus besar yang menyeret pejabat, pengusaha dan pimpinan parpol.

"Jaksa agung harus membuat pernyataan terbuka, ketika sudah dilantik tidak banyak teori, harus langsung kerja, dan tangkap para koruptor," katanya.

Margarito menginginkan, jaksa agung langsung bekerja setelah dilantik. Tidak beradaptasi terlalu lama dengan birokrasi di lingkungan kejaksaan. (baca: ICW: Jokowi Harus Pilih Jaksa Agung yang "Raja Tega")

"Jaksa Agung terpilih, harus mampu melakukan gebrakan dalam penanganan kasus korupsi. Jaksa agung juga harus mengerti hukum secara mendalam, harus punya nyali menegakkan hukum tanpa pandang bulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com