Menuju ruang belakang paviliun, terdapat sebuah kamar mandi mungil yang sangat sederhana, berdinding semen dan closet jongkok.
Lalu, di beberapa sudut terdapat beberapa benda kesayangan presiden keenam itu, seperti sepeda onthel kuno, pakaian, tongkat kebesaran, hingga podium pidato kepresidenan dengan latar banner foto Istana Negara Jakarta.
Sepak terjang
Masuk ke ruang belakang paviliun, para pengunjung akan disuguhi beragam tulisan tentang sepak terjang dan prestasi SBY sebagai kepala negara. Di sana ada kisah SBY saat menyelamatkan dua jurnalis Indonesia yang disandera pemberontak di Irak dan artikel-artikel lainnya.
Lalu, ada pula catatan para taruna berprestasi lainnya yang juga pernah tinggal di paviliun itu. Sebut saja, mantan Komandan Kopassus yang dalam pilpres lalu mencalonkan diri sebagai presiden RI, Prabowo Subianto.
Prabowo tercatat menempati paviliun yang sama dengan yang ditempati SBY tahun 1974 bersama Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman juga menempati paviliun ini pada tahun 1978. Lalu Panglima TNI Jenderal Moeldoko menempati Paviliun 5A ini tahun 1981. Nama putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, juga tercatat menempati paviliun ini pada tahun 2000.
“Tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita yang besar,” demikian ungkapan SBY yang tertoreh pada sebuah prasasti batu besar di dekat pintu keluar Paviliun 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.