Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2014, 22:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan, pada dasarnya, dia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki pandangan sama bahwa pemilihan kepala daerah harus dilaksanakan secara langsung. Hal itu diutarakan setelah keduanya bertemu empat mata, Selasa (30/9/2014) kemarin malam.

"Kita punya pandangan yang sama mengenai Pilkada langsung," ujar Jokowi di rumah dinas kegubernuran DKI Jakarta, Jalan Taman Surapati 7, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (1/10/2014).

Kepada SBY, Jokowi menyampaikan bahwa Pilkada secara langsung, lebih demokratis. Jokowi menyayangkan di tengah gegap gempitanya pesta demokrasi rakyat Indonesia, hak politik rakyat malah direbut dari tengah-tengahnya. Hal itu disebut Jokowi sebagai kemunduran demokrasi.

"Ini ndak ada hujan, ndak ada angin tiba-tiba hak politik diambil. Hal-hal seperti inilah yang kadang-kadang tidak disadari," sambung Jokowi.

Lantas, bagaimana tanggapan SBY? Jokowi tak menyebutkan apa reaksi presiden tersebut. Menurut Jokowi, hal tersebut tidak etis untuk diungkapkan kepada publik. Yang pasti, dia mengapresiasi positif jika SBY menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) UU Pilkada.

"Tapi mestinya kita nunggu Perppu-nya jadi dulu, barulah kita bicara," lanjut Jokowi.

Diberitakan, SBY direncanakan mengeluarkan Perppu UU Pilkada yang baru disahkan DPR. Dengan Perppu tersebut, UU Pilkada yang mengharuskan Pilkada melalui DPRD, dapat dihapuskan.

"Sayang sekali, apa yang diperjuangkan Partai Demokrat tidak tembus di DPR. Jadi, saya mengeluarkan opsi sendiri. Saya sampaikan kepada Partai Demokrat, saya sedang mempersiapkan Perppu," ujar SBY usai pertemuan dengan petinggi partainya di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa petang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jenazah Doni Monardo Tiba di Mako Kopassus, Prabowo-Wiranto Hadiri Persemayaman

Jenazah Doni Monardo Tiba di Mako Kopassus, Prabowo-Wiranto Hadiri Persemayaman

Nasional
Pesan Atikoh ke Ganjar Saat Debat Capres: Yang Penting Tampil Jujur dari Hati

Pesan Atikoh ke Ganjar Saat Debat Capres: Yang Penting Tampil Jujur dari Hati

Nasional
Cak Imin Ingin Perbanyak Pabrik Gula untuk Kurangi Ketergantungan Impor

Cak Imin Ingin Perbanyak Pabrik Gula untuk Kurangi Ketergantungan Impor

Nasional
Masa Depan Demokrasi Dunia Merujuk Pemilu 2024 di AS, India, dan Indonesia

Masa Depan Demokrasi Dunia Merujuk Pemilu 2024 di AS, India, dan Indonesia

Nasional
Ganjar Klaim Bakal Tindak Pengusaha Tambang yang Ambil Lahan Tani

Ganjar Klaim Bakal Tindak Pengusaha Tambang yang Ambil Lahan Tani

Nasional
Beda dengan Gibran, Cak Imin Anggap Kenaikan Harga Akhir Tahun Bukan Hal Biasa

Beda dengan Gibran, Cak Imin Anggap Kenaikan Harga Akhir Tahun Bukan Hal Biasa

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Angkat Bicara Usai Limbad Dikenalkan Sebagai Pendukung Prabowo

TPN Ganjar-Mahfud Angkat Bicara Usai Limbad Dikenalkan Sebagai Pendukung Prabowo

Nasional
Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke Mako Kopassus Cijantung

Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke Mako Kopassus Cijantung

Nasional
Melayat Doni Monardo, Muhadjir: Selama Menangani Covid-19 Beliau Tak Pernah Pulang

Melayat Doni Monardo, Muhadjir: Selama Menangani Covid-19 Beliau Tak Pernah Pulang

Nasional
Kunjungi Pasar Raya di Padang, Cak Imin: Pemerintah Harus Punya Desain Pangan Nasional

Kunjungi Pasar Raya di Padang, Cak Imin: Pemerintah Harus Punya Desain Pangan Nasional

Nasional
KSAD Maruli Akan Pimpin Upacara Pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata

KSAD Maruli Akan Pimpin Upacara Pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata

Nasional
Besok, Dewas KPK Panggil Firli Lagi Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Memeras SYL

Besok, Dewas KPK Panggil Firli Lagi Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Memeras SYL

Nasional
Ditanya Video Dirinya Dukung Prabowo-Gibran, Abuya Muhtadi: Jangan Didengarlah

Ditanya Video Dirinya Dukung Prabowo-Gibran, Abuya Muhtadi: Jangan Didengarlah

Nasional
Duduk Perkara Debat Cawapres Didampingi Capres: Dirancang KPU, Disetujui 2 Timses

Duduk Perkara Debat Cawapres Didampingi Capres: Dirancang KPU, Disetujui 2 Timses

Nasional
Hari Ini, Prabowo Bertugas sebagai Menhan, Gibran Ambil Cuti Kampanye ke Tangerang

Hari Ini, Prabowo Bertugas sebagai Menhan, Gibran Ambil Cuti Kampanye ke Tangerang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com