Pantauan Kompas.com, mantan Menteri Agama itu meninggalkan ruang rapat yang terletak di lantai tiga DPP PPP sekira pukul 01.20 WIB. Sesaat sebelum meninggalkan ruang rapat, dari luar ruangan Suryadharma terdengar marah kepada peserta rapat.
“Rapat pada malam dan pagi hari ini adalah rapat DPP yang paling tidak sehat. Karena ada rapat di dalam rapat atau ada rapat sebelum rapat. Rapat itu sudah mengambil keputusan yang dipaksakan,” tegas Suryadharma, Rabu dini hari.
Suryadharma menegaskan, dirinya merupakan satu-satunya ketua umum yang sah yang dipilih berdasarkan hasil keputusan muktamar. Sementara, organ di dalam DPP seperti sekretaris jenderal, wakil ketua dan ketua DPP merupakan orang-orang yang ia angkat.
“Pada malam ini mereka sedang berupaya memberhentikan saya. Logikanya di mana? Orang yang diangkat ketum ingin memberhentikan ketum,” katanya.
Suryadharma mengatakan, selaku ketum dirinya memiliki wewenang untuk memberhentikan organ di dalam DPP partai. Namun demikian, posisinya yang kini tengah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, membuatnya ingin melepaskan jabatannya saat ini.
“Saya ingin melepaskan jabatan ini melalui forum di mana saya diangkat melalui Muktamar,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.