Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Pastikan Golkar di Luar Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 07/09/2014, 20:57 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung menegaskan bahwa Golkar memposisikan diri di luar kabinet ataupun pemerintahan Jokowi-JK. Secara formal, Golkar tidak akan mengajukan nama calon menteri yang akan tergabung dalam kabinet Jokowi.

"Kalaupun diminta secara formal, Golkar tetap tidak. Kami pilih di luar pemerintahan sebagai penyeimbang," kata Akbar Tandjung di sela Diskusi Panel Nasional bersama Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Minggu (7/9/2014).

Penyeimbang pemerintahan yang dimaksud Akbar Tandjung ialah penyeimbang berbasis kemitraan. Dalam artian, Golkar siap memberikan pandangan dan masukan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi ke arah konstruktif.

"Golkar kan tidak harus selalu di dalam pemerintahan," ujar mantan Menpora RI semasa pemerintahan Soeharto itu.

Wakil Ketua Partai Golkar H R Agung Laksono menegaskan hal serupa. Baginya, adalah hal penting bagi Golkar untuk memposisikan diri di luar pemerintahan saat ini. Golkar bisa berperan banyak bagi masyarakat dengan menjadi mitra kritis pemerintah.

"Mitra kritis yang dimaksud ialah kawan sekaligus lawan berfikir atau sparing partner pemerintah dalam merumuskan kebijakan politik negara," kata Agung.

Dalam posisi ini Partai Golkar mempunyai fungsi yang fleksibel dalam mengkritisi ataupun mendukung kebijakan pemerintah.

"Kritik dari Golkar bukan bermaksud memusuhi atau untuk menggulingkan pemerintahan. Dukungan Golkar juga bukan untuk menjilat," tegas pria yang masuk dalam bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar itu.

Menurut Agung Laksono, ada tiga strategi partai Golkar untuk menjaga eksistensi partainya. Pertama, berada di dalam pemerintah dan sepenuhnya mendukung. Kedua, berada di luar pemerintahan dengan menjalankan fungsi oposisi. Ketiga, berada di luar pemerintahan sebagai penyeimbang dengan menjalankan fungsi pengawasan.(Ekasanti Anugraheni)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com