"Besok Beliau akan tiba di sana, akan ada pertemuan terbatas dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan dilanjutkan dengan Presiden Tony Tan Keng Yam. Di sana akan diteken perjanjian antara Singapura dan Indonesia terkait perbatasan laut," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Marty mengatakan, perjanjian yang akan disepakati dua kepala negara adalah wilayah laut di Selat Singapura bagian timur segmen I yang mencakup wilayah Pulau Batam hingga Changi. Sebelumnya, Indonesia sudah sepakat batas wilayah laut di Selat Singapura bagian barat yang mencakup Pulau Nipa hingga Tuas pada tahun 2009.
"Bagian timur masih pending, karena bersinggungan antara wilayah Singapura dan Malaysia, tapi sekarang sudah disepakati. Tapi yang disepakati kali ini yang bagian timur segmen 1. Sementara, yang segmen 2 (wilayah Pulau Bintan-South Ledge/Middle Rock/Pedra Branca melibatkan Malaysia masih pending," kata Marty.
Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah menilai, penandatanganan perjanjian delimitasi batas maritim diharapkan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Selain itu, bentuk-bentuk penyelesaian delimitasi batas maritim melalui perundingan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain di kawasan yang masih dihadapkan pada tantangan serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.