Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Usulkan Calon Menteri Jokowi-JK Tidak Terindikasi Langgar HAM

Kompas.com - 29/08/2014, 17:03 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan usulan kriteria calon menteri dan pimpinan lembaga negara untuk pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Komnas HAM menekankan agar calon menteri pada pemerintahan Jokowi-Kalla tidak ada yang terindikasi melanggar HAM.

"Tidak pernah terindikasi melanggar HAM, apalagi terbukti melakukan pelanggaran HAM sebagaimana dapat ditelusuri, minimal dari laporan-laporan hasil penyelidikan Komnas HAM," ujar Ketua Komnas HAM Hafid Abbas, dalam jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).

Hafid mengatakan, usulan ini untuk membantu pemerintahan Jokowi-Kalla agar mendapatkan menteri yang dapat mengemban tugas membantu pencapaian visi dan misi pada pemerintahan yang baru, terutama dalam penegakan HAM di Indonesia.

Kriteria lainnya, lanjut Hafid, calon menteri nantinya harus menghargai pluralisme dan kebinekaan bangsa. Calon menteri tersebut juga harus memiliki kemampuan dan komitmen untuk memajukan HAM di Indonesia.

"Menghadirkan pemerintahan yang sungguh-sungguh menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan HAM bagi semua warga negara," ujar Hafid seraya menambahkan, Jokowi-Kalla juga harus mencari calon menteri yang dapat membawa Indonesia lebih berpengaruh di dalam pergaulan internasional, dalam konteks penghormatan, serta pemajuan dan penegakan HAM.

Adapun calon menteri nantinya, kata Hafid, juga harus mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta terbebas dari dominasi pengaruh kepentingan partai politik mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com