Wabah ebola tahun ini dimulai di Guinea, Maret 2014. Lalu, virus menyebar ke Sierra Leone dan Liberia. Sejumlah kasus diduga juga terjadi di Nigeria.
Belum jelas
Dampak langsung dari penetapan keadaan darurat oleh WHO itu belum jelas. Direktur Operasi MSF Dr Bart Janssens mengatakan, pernyataan WHO itu menunjukkan keseriusan badan dunia tersebut menanggapi wabah. Namun, pernyataan itu tak cukup menyelamatkan jiwa.
”Kini, dunia butuh agar pernyataan itu diterjemahkan menjadi tindakan segera di lapangan. Selama beberapa pekan, kami menegaskan perlunya respons medis, epidemiologis, dan kesehatan masyarakat besar-besaran untuk menyelamatkan jiwa dan menghentikan penyebaran wabah,” kata Janssens, dalam siaran pers.
Ebola menewaskan sedikitnya 932 orang dan menginfeksi lebih dari 1.700 orang sejak menyebar di Guinea, Maret lalu. Keadaan darurat diberlakukan di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone.
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf meminta warganya bersiap tak bisa menjalankan sebagian hak mereka untuk sementara. Hal itu karena negara itu memberlakukan langkah luar biasa yang diperlukan demi kelangsungan hidup masyarakat.
Obat eksperimen
Pada saat negara-negara Afrika berjuang menghadapi wabah tersebut, para ilmuwan yang menemukan virus itu pada tahun 1976 mengimbau agar obat eksperimen yang dipakai dua warga AS yang terinfeksi disediakan bagi korban-korban di Afrika. Salah satu ilmuwan, Peter Piot, Direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan, negara-negara Afrika harus punya kesempatan sama memakai ZMapp, produksi Mapp Pharmaceuticals asal AS.
Hari Kamis, Spanyol menerbangkan pulang pastor berusia 75 tahun, Miguel Pajares, korban pertama wabah tersebut asal Eropa dari Liberia dalam kondisi stabil. Adapun Pemerintah AS memerintahkan keluarga staf Kedutaan Besar AS di Liberia dipulangkan ke AS agar tidak terinfeksi ebola.
Adapun tentara yang bertugas di Provinsi Grand Cape Mount, Liberia, daerah terparah wabah ebola, memblokade jalan menuju Monrovia. Parlemen Liberia meratifikasi status keadaan darurat.
(AFP/AP/REUTERS/LOK/DI/ADH)