Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Jadi Tidak Percaya KPU karena Ada Lembaga Survei Manipulasi Data

Kompas.com - 08/08/2014, 18:31 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Jakarta Poltak Agustinus Sinaga menduga empat lembaga survei telah memanipulasi atas data hitung cepat pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 yang berakibat terhadap KPU.

Data lembaga survei yang telah dilansir di banyak media tersebut, lanjutnya, banyak membuat masyarakat yang akhirnya tidak percaya dengan hasil penghitungan suara oleh KPU.

"Sampai hari ini karena adanya quick count itu banyak masyarakat yang belum bisa menerima pengumuman atau hasil rekapitulasi suara yang dikeluarkan KPU," ujar Poltak ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/8/2014).

Keempat lembaga survei tersebut adalah Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). Dia pun berharap agar lembaga survei itu tidak beroperasi lagi, termasuk pada pelaksanaan pemilu selanjutnya.

"Tidak bisa dibiarkan orang-orang yang melakukan quick count asal-asalan itu. Nanti takutnya akan terulang di pemilu-pemilu berikutnya. Pemilu kita ini kan bukan 2014 ini saja, ada pilkada juga," imbuhnya.

Adapun atas dugaan manipulasi data hasil hitung cepat ini, Poltak mengadukannya ke Bareskrim Polri. Namun, berkas kasusnya dilimpahkan untuk diproses di Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Atas pengaduannya, Poltak telah menjalani pemeriksaan dua kali sebagai terlapor. Pemeriksaan pertama pada Selasa (5/8/2014), sedangkan pemeriksaan kedua pada hari ini (8/8/2014). Poltak mengakui telah menyertakan sejumlah bukti untuk memperkuat tuntutannya.

"Kemarin kita sudah bawa bukti video pernyataan Puskaptis dan bukti tayangan quick count yang berbeda, bukti hasil rekap resmi dari KPU, dan rilis yang dikeluarkan Persepi bahwa empat lembaga survei yang kita laporkan itu sudah dipecat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com