Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pilpres, Tokoh Lintas Agama Serukan Persatuan

Kompas.com - 23/07/2014, 14:18 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Para tokoh lintas agama mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk kembali berangkulan setelah melewati proses Pemilu Presiden 2014. Mereka menilai, pemilu kali ini memberikan pelajaran kepada bangsa Indonesia untuk lebih dewasa dalam berdemokrasi.

"Kita harus menghindari perpecahan dan tetap menjaga persatuan bangsa," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, saat jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Secara khusus, Din juga mengajak kepada umat Islam dalam momentum bulan Ramadhan kali ini untuk tidak melakukan hal-hal di luar batas-batas yang telah diajarkan. Mereka yang kecewa, pesan Din, agar tidak larut dalam kesedihan yang melampaui batas.

Selain Din, sekitar 20 tokoh lintas agama juga terlihat hadir. Mereka di antaranya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Umar Shihab, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Andreas A Yewangoe, dan tokoh Katolik dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Agus Ulahayana.

Selain itu, ada juga Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Rusli Tan, dan Wakil Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana.

Andreas juga mengajak kepada masyarakat untuk bersatu kembali setelah perhelatan pilpres. Menurut dia, tantangan ke depan yang lebih penting adalah bagaimana mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

"Saya juga menghargai warga bangsa Indonesia yang semakin dewasa dan semakin cerdas dalam berdemokrasi," ucap Andreas.

Semua perwakilan tokoh agama pun mengutarakan hal yang serupa. Mereka berharap perbedaan dan perselisihan yang terjadi selama pilpres bisa kembali cair seperti sedia kala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com