Dia mengatakan, pemungutan suara luar negeri yang digelar lebih awal ketimbang jadwal di dalam negeri membuat peluang mobilisasi pemilih lebih besar.
"Bisa saja dia (pemilih) cuma beli obat di Singapura pas ada pemungutan suara, dia ikut memilih. Di Indonesia dia memilih lagi," kata pengurus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Hal senada dipertanyakan saksi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arif Wibowo. Mobilisasi pemilih dapat terjadi pada negara-negara perbatasan. Di sisi lain, Komisioner KPU Ida Budhiati memerintahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura untuk memperbaiki berita acara D1 Singapura, terutama terkait pengguna hak pilih di kota itu. Pemungutan suara di Singapura sementara dimenangkan Jokowi-JK dengan 30.250 suara sedangkan Prabowo-Hatta 7.639 suara.