JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nasrullah, berharap Komisi Pemilihan Umum memanggil kedua kandidat capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dalam satu acara buka puasa bersama. Hal ini bertujuan agar mencairkan suasana politik di antara mereka dan para pendukungnya.
"Sebenarnya, momentum yang tepat adalah KPU memanggil kedua tim itu sambil buka puasa bareng. Intinya tidak hanya siap menang siap kalah, tetapi juga siap menerima hasil," ujar Nasrullah di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014).
Nasrullah berpendapat, rekonsiliasi nasional ini bertujuan untuk silaturahim antara kedua capres. Dalam kegiatan ini, KPU juga bisa mengundang tokoh masyarakat dan tokoh agama. Adapun organisasi masyarakat bisa berperan dalam mengajak masyarakat atau rakyat kembali kepada kehidupan keseharian mereka setelah pengumuman Pilpres 22 Juli 2014.
"Kalau mereka ikut larut terus tiba-tiba rusuh, yang rugi rakyat dan negara. Biarlah rakyat jalani aktivitas sendiri. Kasihan," kata Nasrullah.
Nasrullah menyebutkan, jika terjadi kerusuhan, yang diuntungkan adalah negara tetangga. Meski begitu, ia yakin rakyat Indonesia sudah pintar dan tidak mudah terprovokasi.
"Mereka sudah tahu kepentingan elite penguasa dan sebagainya. Kita tidak boleh teledor dan harus terkontrol," ujar Nasrullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.