Meski begitu, Jokowi merasa tenang karena sebaran tabloid Obor Rakyat ternyata tak seluas yang ia bayangkan. Setidaknya, Jokowi tak mendapat laporan tentang peredaran tabloid tersebut di Kalimantan Barat dan Kota Jambi.
Dalam orasinya saat berkampanye di Kota Jambi, Jokowi menyampaikan bahwa banyak fitnah yang ditujukan pihak tertentu untuk menjatuhkannya. Ia meminta masyarakat tak terpengaruh dan memberi jaminan bahwa semua informasi miring yang beredar dan menyangkut dirinya sama sekali tidak benar. "Tabloid (Obor Rakyat) itu di Jatim malah dibakar oleh warga, karena sudah pada tahu dan tidak berpengaruh," tandasnya.
Untuk diketahui, tim hukum Jokowi telah melaporkan Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono ke Mabes Polri. Namun, Setyardi menyatakan masih akan terus menerbitkan tabloid tersebut karena ia melihat masyarakat menyambut baik isi pemberitaan di dalamnya.
Kepada awak media, Senin (23/6/2014), Setyardi menunjukkan halaman muka Obor Rakyat edisi terbaru dengan konten pemberitaannya masih terfokus pada sosok Jokowi. Tabloid edisi terbaru itu belum disebarkan secara masif ke publik. Sebagaimana dua edisi sebelumnya, judul-judul yang digunakan pada cover terbaru tabloid itu menyasar kepada Jokowi.
Judul headline di halaman muka edisi terbaru adalah "Periksa! DNA Jokowi, Iriana, dan Si Sulung". Setiyardi mengklaim dukungan masyarakat terhadap Obor Rakyat sangat besar sehingga beberapa temannya akan bergabung sebagai donatur. Setiyardi menyebut Obor Rakyat edisi I dan II merupakan edisi promo untuk melihat reaksi publik. Mengenai isu yang diangkat dalam edisi ini, Setiyardi masih merahasiakan. "Kontennya tetap kritis. Tagline kami, Indonesia bebas bicara. Harus begitu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.