Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Hari, Sumbangan Warga untuk Jokowi-JK Lebih dari Rp 150 Juta

Kompas.com - 28/05/2014, 20:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Anggota Koordinator Tim Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014, Eva Kusuma Sundari, mengatakan, sumbangan masyarakat untuk Jokowi-JK telah mencapai lebih dari Rp 150 juta. Sumbangan tersebut masuk melalui rekening BRI milik pasangan capres-cawapres tersebut.

"Baru dua hari, sampai jam 11.00 siang tadi sudah lebih dari Rp 152 juta," kata Eva, di Kuningan, Jakarta, Rabu (28/5/2014) petang.

Eva melanjutkan, sumbangan dari masyarakat itu akan dikoordinasi dan didata secara rinci. Langkah ini dilakukan agar ada transparansi sekaligus menjamin pihak penyumbang terbebas dari permasalahan hukum, pelanggaran pajak, dan lainnya. Nominal yang diberikan umumnya senilai Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Eva menduga, mayoritas penyumbang adalah relawan Jokowi-JK yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia.

"Akan kita stop mungkin lima hari sebelum pencoblosan. Ini soal moral, pesannya supaya Jokowi-JK ingat ada rakyat yang membantunya," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi-JK membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membantunya. Sumbangan disalurkan melalui Bank BRI Kantor Cabang Mal Ambassador dengan nomor rekening 122301000172309 atas nama Joko Widodo Jusuf Kalla. BRI dipilih karena memiliki jangkauan yang paling luas di penjuru Indonesia dibanding bank lainnya.

"Pertanggungjawabannya bisa kita taruh di koran. Nanti juga kan diaudit," kata Jokowi.

Sementara itu, soal jumlah maksimal uang yang dapat disumbangkan ke rekening itu akan mengacu sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com