Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napas Lega KPU Sisakan Keluh Saksi Partai

Kompas.com - 10/05/2014, 10:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum sepatutnya dapat bernapas lega. Lembaga ini terlepas dari bayang-bayang sanksi pidana yang mengancamnya jika tidak mengumumkan hasil perolehan suara pemilu legislatif pada Jumat (9/5/2014) sebelum pukul 00.00 WIB.

Namun, kelegaan KPU tidak sebanding dengan para saksi partai yang tidak bisa berbesar hati menerima putusan Ketua KPU Husni Kamil Manik yang dinilai terburu-buru demi mengejar deadline.

"Bawaslu tidak tunjukkan gigi secara optimal. Banyak pembiaran masalah, pelanggaran yang diabaikan," ujar saksi PBB di Gedung KPU, Jakarta Pusat.

Seorang saksi dari PKS pun melayangkan protes saat KPU mengesahkan Provinsi Maluku Utara, padahal surat keterangan pemilih di delapan kecamatannya tidak tertera. "Kalau ini manusia, datanya mana? Ini merampok, Pak. Ini harus clear, datanya enggak sedikit," ujar saksi tersebut.

Namun, Husni meminta para saksi untuk memperhatikan sisa waktu yang ada. Ia khawatir perdebatan panjang akan memakan waktu dan memperlambat pengumuman.

"Kita harus selesaikan proses ini dengan catatan bahwa pendapat tadi sebagai bagian dari koreksi. Jangan hadirkan perdebatan yang bikin waktu tambah panjang," ujarnya.

Juru Bicara Partai Demokrat Andi Nurpati menyampaikan rasa kecewanya kepada KPU karena terkesan ngebut dalam mengesahkan perolehan suara. Menurut Andi, sistem kebut ini membuat KPU tampak mengabaikan rekomendasi yang diberikan.

"Kebut ini yang menghilangkan kualitas complain partai, seperti kemarin ada rekomendasi Bawaslu memecat anggota KPU kabupaten, tetapi tidak mampu memulihkan suara caleg atau parpol mana pun," kata Andi.

Menurut Andi, dia tidak akan heran jika nantinya banyak gugatan perkara pemilu yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi. Ia mengatakan, esensi pemilu tidak tercapai maksimal karena terlalu diburu waktu sehingga masalah-masalah yang kritis sekalipun dibiarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com