"Kami bingung melihat hasil rekapitulasi KPU jadi begitu," ujarnya di Swiss-Belhotel, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5/2014). "Meski angka itu (rekapitulasi KPU) masih bagian dari margin error (perkiraan) ya, tapi itu jauh dari yang telah kami bayangkan," aku dia.
Padahal, lanjut Erico, hasil survei internal sekaligus beberapa hasil lembaga survei lain menunjukkan suara partai ini diperkirakan mendapat sekurangnya 22 persen dan maksimal 28 persen suara sah nasional. Perkiraan paling pesimistis, sebut dia, adalah di kisaran angka 20 persen.
Erico mengatakan belum berani menanggapi lebih jauh soal kondisi tersebut. Dia tak mau pula menduga telah terjadi penggelembungan maupun pemotongan suara. Pasalnya, ujar dia, PDI-P saat ini belum mengantongi bukti apa pun. "Ini bukan hal yang wajar, tapi sulit dibuktikan kan. Jadi, kami tidak mau melangkah lebih lanjut terlebih dahulu," kata Erico.
Lagi pula, kata Erico, ribut-ribut terkait hasil rekapitulasi pemilu legislatif juga hanya akan memperkeruh suasana demokrasi menjelang pemilu presiden. Dia khawatir, meributkan hasil rekapitulasi hanya akan memecah konsentrasi partai dan berimbas pada penurunan suara di Pemilu Presiden 2014.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat malam. PDI-P meraih menjadi pemuncak, dengan capaian suara setara 18,95 persen suara sah nasional. (Baca: Disahkan KPU, Ini Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.