Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Konvensi Demokrat Diperbolehkan Dekati Partai Lain

Kompas.com - 05/05/2014, 15:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaksanaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat kini sudah memasuki tahap pelaksanaan survei elektabilitas 11 kandidat sebagai satu-satunya tolok ukur dalam menentukan pemenang konvensi. Sebelum hasil survei diumumkan, 11 peserta konvensi diperkenankan untuk bermanuver mendekati partai lain yang sudah terlebih dulu mengusung calon presiden.

"Tidak ada larangan itu. Seharusnya, komunikasi politik silakan saja dilakukan. Mudah-mudahan bisa memperkuat posisi tawar Partai Demokrat sampai saatnya menentukan sikap politik," ujar Sekretaris Konvensi Capres Partai Demokrat Suaidi Marasabessy saat dihubungi, Senin (5/5/2014).

Suaidi mengatakan, saat ini juga sudah ada beberapa peserta yang membuat manuver sendiri dengan melakukan pendekatan ke calon-calon presiden. Menurut dia, itu merupakan hak politik masing-masing peserta sehingga tak bisa dilarang. "Kalau pun mau berhenti, tetap diizikan. Tapi kalau komite tidak berhak memberhentikan, kecuali yang bersangkutan mundur dari konvensi," ujarnya.

Suaidi menjelaskan, saat ini tahapan konvensi sudah memasuki pelaksanaan survei elektabilitas 11 peserta. Survei dilakukan oleh tiga lembaga dan satu tim audit. Hasil survei akan diumumkan pada pertengahan Mei mendatang.

Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas atas pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014, Partai Demokrat diperkirakan berada di peringkat keempat dengan perolehan suara 9,43 persen. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat posisi teratas dengan 19,24 persen, Partai Golkar 15,01 persen, dan Partai Gerindra 11,77 persen.

Pada saat partai-partai lain tengah sibuk membentuk koalisi, Partai Demokrat terlihat lebih pasif. Belum diketahui pasti arah koalisi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Demokrat disebut akan membentuk poros baru untuk menghadapi pilpres mendatang. Namun, partai tersebut menyatakan akan terlebih dulu menunggu hasil survei konvensi sebagai dasar untuk menentukan koalisi.

Di sisi lain, sejumlah peserta konvensi, seperti Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan, sempat dikabarkan menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto. Namun, belakangan, Prabowo terlihat lebih intensif mendekati Partai Golkar dan sudah dua kali bertemu dengan bakal capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dibandingkan melakukan pendekatan dengan Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com