Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Transparansi Mampu Cegah Korupsi

Kompas.com - 27/04/2014, 19:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan bahwa birokrasi yang transparan dapat mencegah terjadinya praktik korupsi. Baginya, korupsi adalah kejahatan serius yang tak hanya harus ditindak keras, tetapi juga perlu diupayakan langkah pencegahannya.

Pramono mengatakan, dengan tata kelola yang transparan, peluang praktik korupsi akan semakin sempit. Dengan sistem yang transparan, akan ada banyak pihak yang ikut mengawasi sehingga praktik ilegal tersebut dapat diketahui secara cepat.

"Kita perlu transparan. Kalau semua transparan, tidak ditutupi saya yakin tidak ada korupsi," kata Pramono dalam debat peserta konvensi di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, dalam lembaga tertentu, ada inspektorat jenderal (itjen) yang memiliki tugas melakukan pengawasan. Ia mengusulkan agar peran organ tersebut diperkuat dengan cara dilibatkan sejak awal perencanaan kebijakan atau alokasi anggaran.

"Saya mohon libatkan itjen dalam semua perencanaan. Kalau tetap tidak dilibatkan, maka itu kesalahan atasan," ujarnya.

Mengenai sanksinya, Pramono sempat mengusulkan agar koruptor dimiskinkan. Hukuman itu ia anggap lebih berat ketimbang hukuman seumur hidup atau hukuman mati sekalipun. Pramono menjelaskan, jika koruptor dihukum mati, maka masalahnya seakan-akan selesai setelah dieksekusi. Jika dimiskinkan, maka akan timbul ketakutan yang lebih dalam sehingga pelaku korupsi akan berpikir ribuan kali sebelum beraksi melakukan kejahatan luar biasa tersebut.

"Maka miskinkan, hidup enggak punya (miskin) itu lebih menakutkan. Kalau dihukum mati, jeglek, masalahnya selesai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com