Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Megawati Biarkan Jokowi Bersafari Politik Sendiri?

Kompas.com - 16/04/2014, 20:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, gencar melakukan komunikasi politik dengan ketua umum dari partai lain. Jokowi melakukan itu tanpa didampingi oleh mentor sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mengapa?

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah membantah jika Megawati melepaskan Jokowi menentukan langkah politik. Dalam membangun komunikasi politik dengan partai lain, Jokowi tetap berpegang pada koridor partainya.

"Saya kira berlebihan kalau ada yang bilang Bu Mega tak pernah mendampingi Jokowi," kata Basarah saat dijumpai di Kantor JKW4P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).

Menurut Basarah, bagi seluruh kader PDI-P, figur Megawati bukan sekadar ketua umum, melainkan juga simbol dari partai. Ia menyebutkan bahwa PDI-P memiliki mesin yang solid dan kompeten sehingga mampu mewakili partai dalam menjalankan agenda politik.

"Makanya, urusan di lapangan itu diserahkan ke pambantunya, ke capres, atau struktural partai. Kalau semua urusan harus dikerjakan Bu Mega, untuk apa kita punya struktur," ucapnya.

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, saat Jokowi menjalin komunikasi dengan ketua umum partai lain, tak ada maksud PDI-P meremehkan karena tidak melibatkan Megawati. Justru sebaliknya, figur Jokowi yang telah resmi didapuk sebagai bakal capres dianggap sangat layak mengemban tugas tersebut.

"Kalau Jokowi bertemu dengan ketum partai, itu artinya dia aktor penting partai. Apa yang dilakukan Jokowi sesuai dengan arahan Megawati dan dia punya kapasitas bertemu dengan eksternal partai," ujarnya.

Dalam membangun komunikasi politik dengan partai lain, Megawati tidak pernah terlibat langsung. PDI-P mengutus Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Puan Maharani, dan bakal capresnya, Jokowi, untuk menemui perwakilan partai lain. Sampai saat ini, PDI-P telah menjalin komunikasi hampir dengan semua partai peserta pemilu. Agenda besarnya adalah penentuan kawan koalisi dalam menghadapi pemilu presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com