Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Uang Dimulai dari Elite

Kompas.com - 16/04/2014, 15:08 WIB

Kemarin, Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta juga menyelidiki dugaan politik uang terkait dengan uang Rp 510 juta yang diamankan Kepolisian Resor Gunung Kidul, beberapa hari lalu. Uang tersebut diamankan dari sebuah mobil yang juga berisi alat peraga kampanye calon anggota DPR dari salah satu partai.

”Kami masih memproses adanya dugaan tindak pidana pemilu terkait temuan itu,” kata anggota Bawaslu DIY, Sri Rahayu Werdiningsih.

Sri Rahayu mengatakan, pihaknya sudah memanggil tujuh saksi terkait peristiwa tersebut. Mereka adalah tiga orang yang berada dalam mobil berisi uang itu, satu orang yang mengaku sebagai pemilik uang, serta tiga caleg.

Rakyat tak punya pilihan

Di Dusun Mejing, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman, DIY, meski masyarakat setempat sudah memasang spanduk-spanduk yang intinya menolak pemberian uang, para caleg tetap berupaya melakukan politik uang.

”Kami tetap kecolongan,” kata Kepala Dukuh Mejing YB Rahmad Eko Suprapto.

Menurut Rahmad, malam hari sebelum pileg memang terjadi politik uang. Sebagian masyarakat memang akhirnya tak kuasa menolak saat ditawari uang.

”Habis bagaimana lagi, desakan kebutuhan ekonomi memang terjadi,” kata Pur, warga Kampung Parung Benying, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan.

Penuturan sejumlah warga di sana, sejumlah caleg DPRD, melalui tim sukses atau memanfaatkan staf kelurahan, melakukan ”serangan fajar”. Bahkan, malam sebelum pencoblosan, banyak tim sukses yang sudah menitipkan amplop berisi uang. Jumlahnya sangat bervariasi dari Rp 15.000 hingga Rp 30.000. Belum terhitung jumlah dana yang dikucurkan untuk tokoh-tokoh masyarakat.

”Ya, namanya dikasih duit, masak kami tolak,” ujar seorang ibu yang mendapatkan Rp 15.000 dari tim sukses caleg DPR.

Tak sedikit pula warga yang mengaku mendapat tiga sampai empat amplop berisi uang ”serangan fajar”. Setiap didatangi tim sukses, warga itu selalu berpura-pura belum mempunyai pilihan saat didatangi timses.

Modus menarik hati rakyat juga ada yang menggunakan cara membangun fasilitas jalan yang dibutuhkan warga, seperti pengaspalan jalan.

”Kami, sih, senang-senang saja. Ini pengorbanan riil yang langsung dilakukan caleg, bukan janji-janji. Namun, soal pilihan dalam pemilu, ya, diserahkan pada hati nurani warga,” kata Budi, warga Pamulang Dua.

Warga Cirebon, Jawa Barat, umumnya juga menganggap caleg sebagai orang yang memiliki banyak uang. Oleh karena itu, warga cenderung memanfaatkan momen itu untuk mengajukan proposal atau permintaan uang secara langsung.

Hal itu diakui Radi (33), warga Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. ”Ada delapan caleg yang datang ke kampung saya. Mereka datang dengan alasan silaturahim. Ada juga yang mendatangi rumah warga satu per satu. Dari mereka saya minta amplop. Sebab, mereka sudah berani nyalon, jadi sudah pasti punya uang,” kata lelaki tiga anak yang sehari- hari mengayuh becak itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com