Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dipinang" Jokowi, Keputusan PKB Tunggu Masukan PBNU

Kompas.com - 13/04/2014, 08:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kedatangan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa disebut sebagai tahap awal menuju kesepakatan antara PDI-P dengan PKB mengenai kemungkinan bekerja sama.

Namun, PKB belum memutuskan bentuk kerja sama yang konkret. PDI-P dan PKB akan berkonsultasi dengan Dewan Syuro dan PBNU terlebih dahulu untuk menyepakati kerja sama antara keduanya. 

"Masih proses!" ujar Jokowi, Sabtu kemarin usai pertemuan.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Jokowi beserta jajaran DPP PDI-P dan PKB telah mengadakan diskusi tertutup. Muhaimin mengatakan, dalam diskusi tersebut, dirinya dan Jokowi sepakat akan menindaklanjuti pertemuan ini dalam sebuah pembicaraan yang lebih konkret.

"Kita akan terus tindak lanjuti dalam pembicaraan mengenai strategi pembangunan, strategi pemerintahan, dan berbagai upaya lainnya," kata Muhaimin.

Jokowi datang ke PKB dalam kapasitas sebagai calon presiden atau capres PDI-P. Jika kerja sama kedua dilakukan, bukan tidak mungkin PKB punya kesempatan mengusung cawapres bagi Jokowi.

Namun, Muhaimin mengatakan, agenda yang membahas mengenai cawapres belun tuntas. Ia menambahkan, untuk mengusung cawapres yang tepat, butuh waktu untuk terus dikomunikasikan.

Saat ditanya apakah dirinya siap menjadi cawapres untuk Jokowi, Muhaimin tertawa. "Ya enggak usah dijawab dulu, lah," ujarnya masih sambil tertawa.

Jokowi pun ditanya hal senada, apakah dirinya akan menjadikan Muhaimin sebagai pendampingnya dalam Pemilu. Jokowi enggan memberi jawaban lengkap. "Tadi kan sudah dijawab Cak Imin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com