Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengelak Ditanya Kemungkinan Koalisi dengan Gerindra

Kompas.com - 13/04/2014, 07:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo mengatakan akan melakukan pendekatan dengan semua partai politik. Namun, saat ditanya perihal kemungkinan pendekatan politik PDI-P dengan Partai Gerindra, Jokowi justru mengelak.

"Ya, pokoknya semuanya, cepat-cepatan semua," kata Jokowi, di sebuah rumah makan di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2014) kemarin.

Saat ditanya kembali terkait kemungkinan pendekatan politik dengan Gerindra, Jokowi justru mengalihkan menjawab pertanyaan lainnya. Ia enggan untuk kembali disangkut-pautkan dengan kemungkinan koalisi dengan partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

Setelah deklarasi pencapresan Jokowi di Rumah Pitung beberapa waktu lalu, tampaknya yang menjadi penyebab kedua partai itu kini berlawanan. Padahal kedua partai itulah yang telah sukses mengusung pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Menurut Jokowi, dalam melakukan pendekatan politik, PDI-P akan merangkul partai yang memiliki visi yang sama. Salah satu contoh partai yang telah mendukung penuh pencapresan Jokowi ialah Partai Nasdem.

Pria asal Surakarta itu menjelaskan dukungan partai politik berguna untuk membangun sebuah pemerintahan dengan parlemen dan negara yang kuat. Kerjasama antar partai itu misalnya dengan kerja sama menghasilkan sebuah kebijakan serta mengesahkan undang-undang. Bukanlah semangat koalisi dengan berbagi kursi maupun menteri.

"Pokoknya cepat-cepatan semua. Ini kan butuh kerja cepat untuk sebuah kepastian, karena waktunya memang terbatas," kata Jokowi.

Sekedar informasi, pada Sabtu, Jokowi telah melakukan safari politik ke beberapa partai politik. Seperti Partai Nasdem, Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di Partai Nasdem, pencapresan Jokowi didukung penuh. Mereka pun sepakat untuk melakukan koalisi, antara PDI-P dengan Nasdem.

Sementara di Partai Golkar, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menolak untuk berkoalisi dengan PDI-P. Golkar tetap mengusung Ical sebagai bakal capres dan PDI-P tetap mengusung Jokowi. Nantinya, kerja sama mereka terjadi di parlemen.

Pertemuan tertutup antara Jokowi dengan petinggi PKB kemudian menghasilkan kesepakatan bahwa kedua partai akan bekerja sama. Namun, PKB masih mempertimbangkan soal dukungan capres atau cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com