Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Kecurangan di TPS, Ini yang Bisa Anda Lakukan

Kompas.com - 08/04/2014, 12:29 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Integritas dan kualitas pemilu legislatif juga ada di tangan pemilih. Setiap pemilih diharapkan melaporkan ke pengawas pemilu jika menemukan kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS).

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nasrullah mengatakan, kecurangan yang paling mungkin muncul di TPS saat hari pemungutan suara, Rabu (9/4/2014), adalah praktek politik uang dan penggunaan atribut kampanye partai atau calon anggota legislatif (caleg).

"Waspadai ada warga yang menggunakan kaus partai yang ada gambar dan nomor urut partai atau bahkan nama calegnya di TPS. Saya tekankan, itu tidak boleh," kata Nasrullah di Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Modus tersebut dapat diakali dengan memarkir kendaraan yang ditempeli stiker, poster atau atribut sejenis yang berisi nama dan nomor urut partai atau caleg di sekitar TPS.

Kecurangan lainnya, kata dia, adalah modus politik uang dengan memotret surat suara yang telah dicoblos. Foto kemudian ditunjukkan kepada caleg atau tim sukses peserta pemilu untuk diganti dengan sejumlah uang.

"Makanya saya minta jangan ada pemilih yang membawa kamera atau handphone ke bilik suara. handphone dititipkan saja ke KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara)," kata Nasrullah.

Kecurangan lain adalah mengizinkan warga memilih, padahal tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tetap, Daftar Pemilih Khusus (DPK) atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) atau yang tidak dapat menunjukkan kartu identitas yang alamatnya sesuai dengan lokasi TPS.

Jika menemukan kecurangan dengan modus-modus serupa, laporkan pada pengawas terdekat seperti pengawas pemilu lapangan (PPL), atau panitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam). PPL biasanya berkantor di kantor desa/kelurahan setempat sedangkan panwascam di kantor kecamatan.

Kadang, PPL dan panwascam berkeliling TPS saat pemungutan suara berlangsung. Jika ada, Anda dapat melaporkan kepada pemantau yang kerap memantau langsung ke TPS.

Agar laporan anda dapat ditindaklanjuti, bawa bukti yang menguatkan laporan, misalnya foto peristiwa pelanggaran. Jangan lupa juga mencatat nama orang yang terlibat, waktu dan lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com