Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diimingi Kupon, Massa Justru Bubar Saat Win-HT Masuk Lapangan GBK

Kompas.com - 05/04/2014, 16:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kampanye akbar Partai Hanura di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (5/4/2014) siang, tidak sesuai ekspektasi. Kader dan simpatisan yang semula ditargetkan berjumlah 150.000 orang, tidak tercapai.

Pantauan Kompas.com pukul 14.00 WIB, banyak bangku kosong di tribun stadion utama GBK. Bagian bawah stadion memang terisi hampir penuh. Namun, kursi di tribun atas hanya terisi sedikit.

KOMPAS.com/ICHSANUDIN Pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Partai Hanura, Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo menaiki becak bersama istri masing-masing saat memasuki arena kampanye di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/4/2014). Wiranto dan Harry menggowes becak di belakang, sementara sang istri duduk di kursi depan.

Para kader dan simpatisan partai terlihat asyik menikmati hiburan yang disajikan dua penyanyi dangdut, Ayu Ting-ting dan Nasar KDI. Namun, ketika musik dangdut dihentikan dan pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden RI dari Hanura, Wiranto, dan Hary Tanoesoedibjo, memasuki lapangan, massa yang hadir justru berhamburan keluar stadion. Akibatnya, jumlah kader dan simpatisan pun semakin berkurang. Hanya sekitar tribun VIP yang masih terlihat padat karena cukup ramai ditempati oleh para kader dan simpatisan. Adapun tribun lain terlihat lapang, banyak bangku kosong karena simpatisan telah berhamburan keluar.

Karena banyaknya kader dan simpatisan yang keluar, pembawa acara mengimbau mereka untuk tetap di dalam stadion. "Mohon kepada para pengunjung untuk tidak terlebih dahulu meninggalkan lokasi karena setelah ini akan ada pembagian kupon," kata salah satu pembawa acara. "Jangan khawatir tidak kebagian kupon, semuanya pasti akan kebagian kupon," timpal pembawa acara lain.

Selain dimeriahkan oleh artis dangdut, kampanye bertajuk Kenduri Akbar Partai Hanura itu juga diisi dengan acara silaturahim bersama para pedagang makanan di Jakarta. Ketua bidang TI dan Teknis Bappilu Hanura Raka Mahesa Wardana mengatakan, panitia menyediakan 500 warung tegal dan 20.000 bakso untuk seluruh simpatisan Hanura yang ikut acara dari awal sampai selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com