Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Pemerintahan SBY-Boediono dan Demokrat Tak Mencapai Kepuasan

Kompas.com - 02/04/2014, 16:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB), responden yang merasa tidak puas dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono sedikit lebih banyak dibanding mereka yang puas.

Peneliti PDB, Agus Herta Sumarto, mengatakan, sebanyak 45,7 persen masyarakat mengaku tidak puas dengan pemerintahan SBY-Boediono dan 3,3 persen lainnya mengaku sangat tidak puas.

"Artinya, pemerintahan SBY-Boediono dan Partai Demokrat tidak mencapai kepuasan, cenderung menurun. Beda dengan 2009 (pemerintahan SBY-Jusuf Kalla)," ujar Agus saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Mereka yang merasa puas dengan pemerintahan SBY, menurut survei PDB, ialah sebanyak 45,2 persen. Adapun yang menjawab sangat puas hanya 1,3 persen responden. Sisanya, mereka mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

"Ketidakpuasan ini juga yang melatarbelakangi naiknya tokoh dan partai lain, seperti Jokowi, PDI-P, dan Golkar," ujar dia.

Agus menilai, ketidakpuasan terhadap pemerintahan SBY-Boediono disebabkan oleh kinerja pemerintahan yang buruk di berbagai faktor. Dalam masalah ekonomi, misalnya, pemerintahan SBY-Boediono dinilai telah menciptakan pertumbuhan yang tidak merata sehingga terjadi ketimpangan.

"Dalam masalah hukum juga, banyak masyarakat yang mengetahui kalau jajaran SBY dan Partai Demokrat tersandung kasus korupsi," ujar dia.

Survei ini dilakukan pada 7-14 Maret 2014 atau sebelum Jokowi dideklarasikan sebagai bakal capres PDI-P. Wawancara dilakukan melalui telepon dengan dipilih secara acak. Jumlah sampel sebanyak 1.500 responden di 33 provinsi atau 170 kota besar di seluruh Indonesia. Margin of error kurang lebih 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pihak PDB mengaku membiayai survei sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com