Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suharso Monoarfa: Prabowo Tak Masuk Daftar Bakal Capres PPP

Kompas.com - 24/03/2014, 13:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan, partainya tidak mendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Prabowo tidak masuk dalam satu di antara delapan bakal capres yang ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung, beberapa waktu lalu.

"Pak Prabowo tidak pernah masuk bursa bakal capres PPP. Saat mukernas lalu, Pak SDA (Ketua Umum PPP Suryadharma Ali) juga tidak mengajukan nama Pak Prabowo," ujar Suharso saat dihubungi, Senin (24/3/2014).

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa hadir dalam acara deklarasi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Partai Golkar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (8/3/2012). Partai Golkar yang berkoalisi dengan PPP dan PDS mengusung pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono untuk maju dalam pilkada DKI Jakarta pada bulan Juli 2012.

Hal itu disampaikan Suharso, menanggapi sikap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, yang hadir dalam kampanye Partai Gerindra, Minggu (23/3/2014). Menurut Suharso, partainya berpegang pada hasil mukernas yang menetapkan delapan bakal capres PPP. Mereka adalah Joko Widodo, Jusuf Kalla, Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Isran Noor, Jimly Asshiddiqie, dan Suryadharma Ali. Nama Prabowo, menurut Suharso, tidak mungkin bisa tiba-tiba masuk dalam bursa capres PPP.

"Setelah pileg, kami memang ada rapimnas lagi. Namun, hasil rapimnas tidak mungkin bisa membatalkan hasil mukernas yang lebih tinggi. Jadi, kami berpegang pada hasil itu," kata mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.

Tidak mungkin koalisi

Selain itu, Suharso mengatakan bahwa partainya kini telah melakukan komunikasi politik ke sejumlah partai, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). PPP tidak memasukkan Partai Gerindra dalam partai yang kemungkinan diajak berkoalisi. Salah satu pertimbangannya, kata Suharso, karena ada persinggungan antara PPP dan Prabowo pada Pemilu 2009.

"Ketua Umum (Suryadharma) sendiri yang bilang tak mungkin koalisi dengan Gerindra. Itu menjadi pertimbangan kami. Tidak akan kami buka, tapi catatan pada Pemilu 2009 akan jadi sejarah kami," ucap Suharso.

Pada Pemilu 2009, PPP merapat ke Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo sebagai capres. Namun, kursi koalisi yang dibentuk Prabowo tidak mencukupi sehingga Prabowo akhirnya diduetkan sebagai calon wakil presiden bersama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selaku capres. Megawati dan Prabowo kalah dalam pemilu lalu.

Suryadharma hadir dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu kemarin. Ia hadir dengan ditemani pengurus elite PPP, seperti Djan Faridz dan KH Nur. Tak hanya hadir, Menteri Agama itu juga sempat berorasi di hadapan puluhan ribu kader dan simpatisan Partai Gerindra.

Kemunculan Suryadharma pada acara Partai Gerindra itu bertolak belakang dengan pernyataan Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuzy, yang mengatakan bahwa PPP akan berkoalisi dengan PDI-P dan sepakat mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai bakal capres. PPP bahkan sudah menyiapkan tiga nama untuk maju bersama Jokowi dalam pilpres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com