Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dinilai Kurang Piawai Kemas Konflik Internal Terkait Masalah Risma

Kompas.com - 24/02/2014, 17:43 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dinilai kurang piawai mengemas dinamika internal partainya terkait persoalan yang dialami Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma. Situasi ini menyebabkan pihak luar melihatnya sebagai konflik yang serius.

Pernyataan tersebut disampaikan pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi saat dihubungi, Senin (24/2/2014).

"Saya melihat hal itu sebagai persoalan internal partai. PDI-P semestinya bisa meredamnya sehingga tidak merembet luas," ujarnya.

Ridho mengatakan, persoalan Risma menjadi tantangan bagi PDI Perjuangan menjelang pileg April 2014. Menurut dia, PDI Perjuangan seharusnya bisa mengelola dan mengomunikasikan ke masyarakat dengan baik.

Menurut Ridho, apabila PDI Perjuangan tidak cermat menyikapi persoalan yang menimpa Risma, maka persoalan itu bisa merugikan PDI Perjuangan. Pasalnya, PDIP saat ini menjadi partai yang berpeluang besar memenangkan pemilu legislatif 2014 berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei.

Situasi ini, kata Ridho, juga rawan dimanfaatkan oleh para politisi dari partai politik lain lantaran Risma kini menjadi magnet perbincangan publik. Risma potensial digunakan untuk mencuri perhatian publik.

"Namun demikian, publik saat ini juga memiliki penilaian tersendiri. Mana mereka yang tulus dan mana yang memiliki niat mereguk keuntungan semata," katanya.

Seperti diberitakan, masalah Risma muncul setelah dia mengaku berniat mundur dari jabatan Wali Kota Surabaya. Alasannya, ia mengaku mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Salah satu yang dipersoalkan Risma, yakni penetapan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Risma bahkan mengadukan masalah tersebut ke pimpinan DPR.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com